Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Pemkot Kuatkan Peran Bina Keluarga Remaja

×

Pemkot Kuatkan Peran Bina Keluarga Remaja

Sebarkan artikel ini

Views: 1.2K

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Remaja merupakan suatu fase dalam kehidupan manusia yang sangat perlu mendapat perhatian yang serius, sebab masa tersebut adalah proses pencarian jati diri sebagai manusia. Apabila tidak diperhatikan dan dibina dengan baik dapat menjadi manusia yang salah jalan, menghancurkan dirinya sendirinya, dan mengganggu ketertiban masyarakat. Melihat hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) menguatkan peran kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) lewat kegiatan workshop, berlangsung di ruang Jlamprang kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Kamis (29/2/2024).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi turut hadir kepala bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Nur Agustina, ketua BKR 27 kelurahan, kader PKK, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) serta lainnya.

Yos menjelaskan bahwa dalam proses pencarian jati diri, masa remaja masih sangat rawan dan labil sehingga perlu adanya pendampingan serius dari para orang tua untuk memberikan pengasuhan dan pengawasan yang baik kepada anak remajanya, “Di kota Pekalongan anak yang menikah dibawah usia pernikahan masih ada, salah satu tujuan dari kehadiran kelompok bina keluarga remaja untuk menekan kasus tersebut, jangan sampai ada pernikahan dini, free sex, narkoba dan remaja ini harus diarahkan supaya mereka  mempunyai life skill yang bagus,” terangnya.

Diterangkan Yos, kelompok BKR sudah terbentuk di 27 kelurahan se-kota Pekalongan. Kelompok ini mewadahi keluarga yang mempunyai remaja usia 10 – 24 tahun supaya mereka bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja, “Remaja ini harus diberikan pendampingan terutama oleh orang tuanya, khususnya ibu. BKR ini juga menjadi konselor remaja, harapannya, remaja kita tidak lagi menanyakan hal yang belum mereka ketahui kepada teman sebayanya, karena bisa saja temannya sama-sama belum punya pengetahuan yang baik, yang ditakutkan malah ke arah negatif,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia berharap dengan adanya penguatan ini, BKR, orang tua serta masyarakat dapat memberikan pengarahan yang tepat kepada remaja-remaja di sekitar kita untuk menyampaikan solusi untuk permasalahan seputar remaja tersebut.(sofi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *