Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Melalui IKM Mukomuko Terus Tingkatkan Tehnik Membatik

×

Melalui IKM Mukomuko Terus Tingkatkan Tehnik Membatik

Sebarkan artikel ini

Views: 95

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindag-Kop) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus berupaya meningkatkan tehnik Membatik yang baik untuk mencapai hasil yang sempurna. Dimana dinas terkait memberdayakan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di daerah itu, pasalnya saat ini para pelaku UMKM di daerah ini masih jauh dari kata bisa dalam membatik dan masih perlu banyak belajar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sekretaris Disperindag-kop Nurdiana SE MAP ketika ditemui di ruang kerjanya menjelaskan tempo hari soal perkembangan pembinaan Tehnik Membatik dirinya mengatakan Industri Kerajinan Membatik (IKM) mengundang wirausaha baru untuk melatih tehnik membatik khususnya.

“Dalam tehnik pola membatik itu, sudah dua kali angkatan yang kita lakukan, untuk satu angkatan berjumlah 20 orang, berarti sudah 40 orang. Dari 40 orang tersebut menjadi 20 orang pasalnya, adanya pendalaman, sedangkan untuk kelompok itu sendiri kami sudah siapkan dalam bentuk kelompok yaitu, kelompok di kecamatan Lubuk binang, ada di Kecamatan Penarik, dan juga ada di Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko,” terang Nurdiana.

Untuk sekarang ini mereka sudah mandiri, ada yang belajar sendiri, sampai saat ini hanya baru untuk mereka sendiri belum untuk bisa dipasarkan pasalnya, karena mereka belum bisa srakam kita belum bisa percaya mereka. Namun mereka trus berlatih setidaknya sudah bisa membuat taplak meja, selendang dan sebagainya kata sekretaris Disperindag-kop yang sudah 10 tahun menjabat di pemerintahan Kabupaten Mukomuko itu.

“Kita juga berencana akan mengorder untuk membuat selendang, dimana direncanakan jadi sopenir untuk HUT Kabupaten nanti, ini baru rencana,” ujar Nurdiana.

Nurdiana juga menjelaskan untuk dipakai seragam memang mereka belum bisa dalam perpaduan warna, sebab beda dengan batik cat. diakuinya untuk masalah terkait pewarnaan memang mereka belum ahli, sampai sekarang kita masih pesan dari luar daerah.

“Supaya proses tingkat pencapaian yang sempurna kita akan terus melatih dan melatih mereka. Untuk pendalamannya akan kita tingkatkan lagi di BDI Padang, memang mereka harus dilatih dan terus dilatih, bahkan hasil mereka banyak di uji, sampai mereka itu benar- mampu dalam mengolah paduan warna yang sepadan,” jelasnya.

“Ada tingkat kesulitan mereka yang perlu ditingkatkan, karna untuk memecingkan warna itu yang lebih sulit bagi mereka. Secara aturan pencampuran warna tersebut ada takaran timbangan nya, bagi yang sudah ahli udah tau Pagai mana melakukan perpaduan warna, ilmu yang seperti itu yang harus dipelajari terus, memang beda dengan batik cap untuk batik tulis tingkat kesulitan nya memang tinggi. Ininyang perlu di pelajari terus,” pungkasnya.(JPR) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 148 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…