Scroll untuk baca artikel
BeritaBODETABEKDepokHEADLINE

PWI Depok Peduli Pendidikan Survai Anak Putus Sekolah

×

PWI Depok Peduli Pendidikan Survai Anak Putus Sekolah

Sebarkan artikel ini

Views: 78

DEPOK, JAPOS.CO – Tim peduli Pendidikan yang dibentuk oleh Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kota Depok,bekerjasama dengan GHAMA D’Leader School,melakukan survei ke kediaman Anita Aditya, siswi lulusan SMP yang terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan akibat terkendala biaya di kediamannya di RT 02/01 Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kamis ( 4/8/2022 )

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Ketua Tim Program PWI Peduli Pendidikan, Adi Rakasiwi mengatakan Pendidikan merupakan sebuah program kerjasama antara GHAMA D’Leader School dan PWI Kota Depok dalam upaya membantu siswa yatim dan miskin yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.

“Siswa yatim dan tidak mampu yang memenuhi persyaratan akan dibantu untuk disekolahkan secara gratis. Bahkan, siswa yang bersangkutan akan difasilitasi dari seragam, buku, hingga perlengkapan sekolah,” Ujarnya

Dikatakan Adi Rakasiwi kedatangannya dimaksudkan untuk melihat secara langsung kondisi calon siswa yang akan dimasukkan dalam program Sedekah Pendidikan.

“Jadi, kedatangan tim ini dimaksudkan untuk verifikasi, mengecek kondisi keluarga secara langsung apakah benar yang bersangkutan masuk kriteria untuk dibantu program PWI peduli Pendidikan atau tidak,” tuturnya.

Dari hasil survei, katanya lagi, dan keterangan dari Ananda Lidya Wati selaku kakak Anita, Anda didapati sejumlah data, yakni hingga saat ini Anita belum bersekolah di mana pun, Anita tinggal bersama orangtuanya di rumah milik nenek dari ayahnya.

Ayah Anita bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Dengan tiga adik yang masih kecil, membuat orangtua Anita tidak sanggup menyekolahkannya.

“Ibu dari Anita saat ini kondisinya juga sedang sakit serviks. Selain itu, listrik di rumah tersebut telah beberapa bulan diputus PLN karena menunggak pembayaran. Kondisi di dalam rumah gelap karena tidak ada penerangan. Untuk keperluan air sehari-hari, menggunakan sumur timba,” paparnya.

Adi menuturkan satu hal yang tim survei tekankan adalah apakah Anita benar-benar ingin melanjutkan sekolah.

“Jadi, tim ingin memastikan apakah Anita ingin sekolah. Kalau tidak ingin kan, sayang. Ternyata yang bersangkutan memang sangat ingin bersekolah, namun karena tidak ada biaya akhirnya sampai sekarang belum bersekolah,” ucapnya.

“Secara kondisi rumah, penghasilan orangtua, dan kesungguhan anak untuk sekolah, tim melihat memang Anita sangat membutuhkan bantuan dan berharap bisa melanjutkan sekolah,” imbuhnya.

Sementara Ananda Lidya Wati selaku kakak Anita menceritakan bahwa adiknya memang sangat ingin bersekolah. Bahkan sudah berupaya mencari informasi mengenai sekolah gratis yang bisa menampung adiknya untuk melanjutkan pendidikan.

“Kami mencari-cari informasi mengenai sekolah gratis di Depok melalui internet dan ada informasi sekolah gratis di GDS (GHAMA D’Leader School). Kami juga sudah mendatangi sekolah untuk mencari informasi. Akhirnya didapati nomor Pak Adi (Ketua Tim PWI Peduli Pendidikan,” paparnya.

“Alhamdulillah akhirnya bisa didatangi rumah kami. Mudah-mudahan adik saya bisa lolos program ini dan bisa kembali melanjutkan sekolah demi masa depan,” pungkasnya.(Joko Warihnyo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 49 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…