Views: 355
DEPOK, JAPOS.CO – Dalam sebuah seminar yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Sabtu (4/5), Anggota Komisi X DPR RI Nuroji menekankan pentingnya literasi keuangan bagi para pelaku usaha, khususnya pengusaha pemula.
Acara ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya angka kegagalan usaha di kalangan UMKM yang sering terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan keuangan.
“Literasi keuangan itu bukan hanya sekedar mengerti uang, tapi juga bagaimana mengelola, merencanakan, dan mempraktikkan pembukuan dengan baik,” ujar Nuroji.
Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang mengawali usaha tanpa persiapan keuangan yang matang, sehingga berakhir pada kegagalan.
Dalam paparannya, Nuroji menguraikan bahwa literasi keuangan merupakan fondasi dasar dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
“Arti dari literasi itu sendiri adalah membaca, menulis, mengerti, menerapkan dan mempraktekkan. Dalam konteks keuangan, hal ini menjadi sangat vital,” jelasnya.
Ketidakpahaman tentang literasi keuangan sering kali menyebabkan pengusaha kecil mengalami hambatan dalam mengakses modal, membuat pembukuan, dan pengelolaan keuangan yang efektif. Ini sering kali berujung pada stagnasi atau bahkan kehancuran usaha.
“Kita banyak pengusaha-pengusaha kecil atau UMKM yang tidak paham kurang literasi keuangan. Untuk itu seminar Literasi Keuangan bagi pelaku usaha kecil ini penting,” tambah Nuroji.
Seminar ini bertujuan untuk menyediakan wawasan dan alat bagi para pengusaha untuk mengelola keuangan dengan lebih baik.
Selain itu, Nuroji juga menyoroti potensi ekonomi yang besar dari UMKM di Kota Depok. Menurutnya, meskipun terdapat tantangan modal, banyak peluang yang bisa dijalani oleh warga kota tersebut.
“Mau buka usaha material tidak ada modal. Ya, usaha UMKM berbagai macam jenisnya dan banyak peluang,” ucapnya.
Seminar tersebut diharapkan menjadi titik balik bagi banyak pengusaha UMKM di Depok untuk memperbaiki pengelolaan keuangan mereka dan membuka jalan menuju keberhasilan usaha yang lebih besar.(Joko Warihnyo)
