Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

16 Desa Lokus Prioritas Stunting di Pangandaran

×

16 Desa Lokus Prioritas Stunting di Pangandaran

Sebarkan artikel ini

Views: 769

PANGANDARAN, JAPOS.CO – Program sanitasi Desa di Kabupaten Pangandaran difokuskan di 6 Desa lokus prioritas stunting. Program sanitasi Desa prioritas stunting diluncurkan untuk penanganan masalah limbah lingkungan agar tidak terdampak stunting.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Program sanitasi Desa menjadi sorotan utama dalam upaya menangani masalah stunting di Indonesia. Langkah proaktif ini diambil untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terhadap stunting akibat kurangnya gizi dan sanitasi yang buruk.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program sanitasi Desa prioritas stunting sebagai upaya konkret untuk menangani masalah gizi buruk yang menyebabkan stunting di kalangan anak-anak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas sanitasi yang layak di pedesaan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, khususnya di daerah pedesaan. Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya sanitasi yang memadai, seperti akses air bersih dan fasilitas pembuangan limbah yang aman.

Dalam pelaksanaannya, program sanitasi Desa prioritas stunting akan fokus pada Desa yang memiliki angka stunting tinggi. Langkah konkret akan dilakukan, antara lain pembangunan sarana sanitasi, penyuluhan tentang pentingnya sanitasi yang baik, serta pelatihan bagi masyarakat desa untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Menteri Kesehatan menyatakan bahwa keberhasilan program ini akan menjadi langkah besar dalam menekan angka stunting di Indonesia. Diharapkan dengan peningkatan akses terhadap sanitasi yang layak, anak-anak di pedesaan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa terhambat oleh masalah gizi buruk.

Program Sanitasi Desa Prioritas Stunting menjadi langkah strategis dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak di pedesaan.

Kepala Bidang Ciptakarya pada Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPUTRPRKP) Kabupaten Pangandaran, Dede Tatang mengatakan, untuk program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah sudah melakukan tahapan. “Tahapan tersebut diantaranya merekrut pendamping. Rekrutmen pendamping diantaranya pengumuman rekrutmen sejak 16 sampai 29 Januari 2024. Ketika rekrutmen ada 20 orang yang daftar dan yang lolos ada 10 orang,” ungkap Dede Tatang, Selasa (26/3).

Dijelaskannya, pada 5/2/2024 telah dilakukan tes tulis dan interview dan hasilnya akan segera diumumkan. Butuh 6 orang pendamping untuk program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah di Pangandaran. Kedepan yang 6 pendamping tersebut bakal melakukan kontrak kerja selama 8 bulan dan sumbernya dari DAK APBN.

16 Desa di 7 Kecamatan Lokus Prioritas Stunting 2024 diantaranya Kecamatan Cigugur di Desa Campaka dan Desa Cimindi, Kecamatan Cijulang di Desa Batukaras dan Desa Margacinta, Kecamatan Cimerak di Desa Mekarsari, Kecamatan Kalipucang di Desa Kalipucang, Desa Putrapinggan, Desa Emplak dan Desa Tunggilis, Kecamatan Mangunjaya di Desa Sindangjaya, Desa Sukamaju, Desa Mangunjaya, Desa Jangraga, Kecamatan Padaherang di Desa Sukanagara, Desa Karangsari dan Kecamatan Parigi di Desa Karangbenda. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *