Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Gerakan Cegah Stunting Secara Terpadu, Puskesmas Beringin Sakti Dibawah Komando Tete Hcbs.

×

Gerakan Cegah Stunting Secara Terpadu, Puskesmas Beringin Sakti Dibawah Komando Tete Hcbs.

Sebarkan artikel ini

Views: 472

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Berdasarkan Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, diamanatkan bahwa puskesmas wajib melaksanakan paradigma sehat, dimana puskesmas berkewajiban mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya pencegahan dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.

Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi spesifik dan sensitif. Sejalan dengan inisiatif Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam kerangka 1.000 HPK.

Untuk diketahui, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021, angka prevalensi Stunting Kabupaten Dharmasraya sebesar 19,5%. Angka ini berada dibawah angka rata-rata provinsi Sumatera Barat yang mencapai 23,2%. Namun demikian, kita tetap harus melakukan upaya-upaya percepatan penurunan stunting agar kita dapat memenuhi target Stunting Nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN, yaitu sebesar 14% pada tahun 2024. Kabupaten Dharmasraya bersama dengan 154 kabupaten/kota lainnya ditetapkan sebagai lokasi perluasan fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022 melalui Keputusan Kepala Bappenas tanggal 25 Februari 2021.

Penetapan tersebut, tentunya memberikan tanggung jawab yang besar kepada kita bersama, karena pada saat ini, dari 16.888 Balita di Kabupaten Dharmasraya, sebanyak 1.404 anak dinyatakan stunting. Melihat hal tersebut, maka stunting menjadi permasalahan dan isu strategis yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah.

Di Kecamatan Timpeh, Nagari Taratak Tinggi adalah salah satu lokus stunting dengan Kasus Stunting 69 orang.hal ini menjadi dasar Puskesmas Beringin Sakti melakukan upaya pencegahan stunting secara terpadu dengan melakukan intervensi gizi spesifik  dan gizi sensitive dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor. Wujud nyata intervensi mengatasi masalah stunting ialah membuat terobosan sebuah inovasi Gerakan Cegah Stunting Secara Terpadu atau “GETHING PANDU “.

Hal ini dapat di ungkapkan oleh kepala Puskesmas Beringin Sakti Nagari Teratak Tinggi kecamatan Timpeh Murni Setiasih, SKM  .Kegiatan  ini merupakan kegiatan terpadu dalam pencegahan stunting. Sasaran GETHING PANDU  adalah mulai dari kelompok remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan baduta juga masyarakat dari keluarga dengan resiko stunting dalam suatu wadah pemberdayaan masyarakat .

Didalam GETHING PANDU terdapat  upaya-upaya penanggulangan stunting yang sudah berjalan menjadi satu gerakan pencegahan stunting di semua Jorong wilayah Nagari Taratak Tinggi dengan cara terpadu dari berbagai komponen kegiatan yang sudah ada  seperti  1.Komponen Kesehatan Ibu Hamil . 2 Komponen Kesehatan Remaja ,3.Komponen Kesehatan Ibu Menyusui. 4.Komponen Kesehatan Balita .5.Komponen Ketahanan Pangan  dan 6.Komponen Sanitasi .

Kegiatan ini dilakukan dengan mensasar kelompok sasaran prioritas di masyarakat. Kami melakukan pemantauan Balita Gizi Kurang, Pemberian PMT dan.lain sebagainya”,ungkap kepala Puskesmas Beringin Sakti ini.

Tidak sampai disitu hal ini juga ditambahinya bahwa angka Stunting di Beringin Sakti ada peningkatan yang sangat melonjak sekali dan persentase kesembuhan jadi menyakinkan.

“Kebersihan Inovasi GETHING PANDU terdapatnya penurunan angka Stunting dari 69 orang kasus anak Stunting menjadi 51 orang anak Stunting dimana mencapai 12% Yang Target kabupaten Dharmasraya adalah 14 %. Ini merupakan keberhasilan Tim Inovasi Puskesmas Beringin Sakti dan Lintas Program juga lintas sektor Anak sehat bebas Stunting”ucapnya.

Tete  Hcbs sapaannya juga mengucapkan terimakasih kepada  Pemerintah Kabupaten Dharmasraya.,Pemerintah Nagari Taratak Tinggi Beserta Jajarannya. dan Tim Inovasi Puskesmas Beringin”,tutup Tete tersebut.(Erman Chaniago)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *