Scroll untuk baca artikel
BeritaDKIHEADLINE

Wantimpres Apresiasi Kerja Sama Samsung Indonesia dan Komunitas UMKM Naik Kelas

×

Wantimpres Apresiasi Kerja Sama Samsung Indonesia dan Komunitas UMKM Naik Kelas

Sebarkan artikel ini
Wantimpres RI HR Agung Laksono (ketiga dari kiri) berfoto bersama setelah penandatanganan MOU antara Samsung Indonesia dan Komunitas UMKM Naik Kelas pada Sabtu 12 Agustus 2023 di Jakarta. (Foto: A. Ristanto).

Views: 87

JAKARTA, JAPOS.CO  – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia, HR Agung Laksono mengapresiasi kesepakatan kerja sama Samsung Elektronik Indonesia dengan Komunitas Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Naik Kelas, dalam program pengembangan starter pack. “Saya selaku Ketua Dewan Pembina UMKM Naik Kelas, memberikan apresiasi besar kepada Samsung Elektronik Indonesia, yang telah menjalin kerja sama dengan Komunitas UMKM Naik Kelas, sebagai kemitraan yang sangat strategis untuk membangun dunia digital UMKM di Indonesia,” katanya, Sabtu 12 Agustus 2023 di Jakarta.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam kesepakatan tersebut, pihak Samsung menyiapkan program starter pack, di mana telah tersedia berbagai aplikasi untuk UMKM (untuk) masuk ke dunia digital yang sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM.

Penandatanganan MoU antara Samsung Elektronik Indonesia dan Komunitas UMKM Naik Kelas Nasional dilakukan Lianna Susanto atas nama Presiden Samsung Elektronik Indonesia Mr. Simon Lee
dan Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas Nasional, Raden Tedy, di Jakarta Sabtu 12 Agustus 2023.

Menurut Agung Laksono, UMKM di Indonesia mengalami masa sangat sulit saat pendemi Covid 19. Untuk mengatasi, pemerintah telah membuat program stimulus dan insentif UMKM. Selain itu juga bantuan kepada pelaku usaha mikro dan ketiga digitalisasi UMKM.

Diungkapkan, secara global kontribusi kinerja UMKM memiliki peran yang sangat besar dan strategis sebagai penyangga perekonomian nasional, yakni dengan usaha nyata. Pelaku UMKM juga berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto yang melebihi 50%. Kontribusi UMKM cukup besar dalam menopang perekonomian nasional antara lain 97% tenaga kerja aktif di Indonesia berasal dari sektor UMKM, termasuk juga menyumbang 15,5% angka ekspor.

UMKM yang tersebar di penjuru wilayah hingga pelosok desa juga merupakan kekuatan ekonomi lokal dan nasional dengan karakteristik usaha padat karya. “Artinya sudah terbukti bahwa UMKM  Indonesia berkontribusi atas penyerapan tenaga kerja demi mengurangi angka pengangguran,” ujarnya.

Namun Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini tidak mengesampingkan, masih ada masalah-masalah teknis dan strategis yang disebabkan faktor internal dan eksternal UMKM. Karakteristik dan kompetensi kewirausahaan menjadi hal krusial dan seharusnya dapat ditanggulangi secara bersama oleh stakeholder, terutama peran pemerintah dalam pemberdayaan UMKM. Modal usaha dan strategi pemasaran pun harus dikembangkan  dengan variasi-variasi baru, dalam konteks persaingan digital.

Kendala Utama
Kendala utama yang dihadapi para pelaku UMKM dalam ruang persaingan usaha digital, disebutkan meliputi, sarana penunjang dunia digital yang dimiliki belum optimal dan kompetisi dunia digital masih minim, sehingga dibutuhkan pembinaan dan pendampingan.

Agung menyatakan, Komunitas UMKM Naik Kelas telah memiliki program andalan Digital Marketing Management dan Sentra Penjualan Online. Namun masih membutuhkan bantuan berbagai pihak dan jalan keluar yang komprehensif lintas sektoral dan sinergitas antar Kemenko Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kemenangan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata secara bersama dan dengan semangat kolektivitas.

Pengembangan serta pemberdayaan UMKM di Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa penguatan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran dan upaya besar yang dimiliki UMKM. Transformasi UMKM di Indonesia ke depan dan berkelanjutan harus didukung dengan pembinaan optimal, konsisten serta luar biasa.

“Ketiga program pemerintah ini untuk mengupayakan pertumbuhan perekonomian global yang minus 0,4% – 1,1%. Hasil survey dan kajian Komunitas UMKM Naik Kelas, salah satunya adalah, 99,96% UMKM di Indonesia fokus pada usaha mikro, dengan keuntungan dominan kurang lebih Rp2 juta per bulan. Maka dari itu perlu adanya perubahan yang komprehensif untuk membina UMKM agar lebih tangguh dan memiliki akses maupun aset yang dibutuhkan. Untuk itu Komunitas UMKM Naik Kelas memiliki program motivator bisnis, guna memberikan motivasi kepada pelaku UMKM dalam berwirausaha yang baik, maju dan unggul.

Acara yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, bertepatan juga dengan Peringatan Hari UMKM Nasional 2023. Selain dihadiri Direksi Samsung Elektronik Indonesia dan unsur pimpinan Komunitas UMKM Naik Kelas Nasional, juga diikuti secara virtual para pelaku usaha UMKM dari Aceh sampai Papua.

Hingga kini menurut Ketua Dewan Penasihat Komunitas UMKM Naik Kelas, Willy Lesmana Putra, kepengurusan komunitas sudah terbentuk di 34 provinsi dan empat provinsi lain tinggal pengesahan. Dalam acara tersebut juga diisi Talk Show dan bazar produk-produk unggulan UMKM. (Rist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *