Views: 1.3K
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Pada Selasa pagi (02/04/2024) telah terjadi pengrusakan portal oleh orang tidak dikenal (OTK) ,portal tersebut berada di titik Simpang Tiga tepatnya di jalan Besar Tangga Batu, Huta Palia Borta Nagori Saribu Asih, Hatonduhan (Simalungun).
Hal tersebut diketahui saat awak media melintas di ruas jalan raya yang sebelumnya berdiri dua tiang besi tertanam cor, namun saat ini yang terlihat hanya ada satu tiang, dan sebelahnya tergeletak di bibir jalan tidak jauh dari lubang sebelumnya.
RH warga setempat ke awak media mengatakan mungkin pencopotan tiang portal itu seijin dishub.”Mengingat saat ini menjelang lebaran dan pastinya pemudik yang melintasi ruas jalan ini bisa agak macet kan bang,” terangnya.
“Lagian wajar juga bila di buka portal ini, mengingat keadaan ruas jalan menuju ke Nagori Tangga Batu semakin rusak parah, dan itu bisa di pastikan karena bebasnya truk trailer yang mengangkut alat berat excavator keluar masuk dari kebun PTPN IV Balimbingan tepatnya di Afdl III yang sedang melaksanakan pekerjaan replanting baru-baru ini,” lanjutnya kembali.
“Apalagi kedalaman tiang portal yang di rusak tersebut hanya sedalam sekitar beberapa centi meter dari permukaan ruas jalan dan dengan di kaitkan beberapa baut, sehingga gampang di cabut dan itu beda dengan sebelahnya, yang kekuatannya lebih maksimal,” sebut RH sambil berlalu.
Terpisah saat awak media mengkonfimrasi ke Dishub Simalungun Sabar Saragih melalui pesan singkat whatsapp, Selasa (02/04/24) mengaku tidak mengetahui bahwa portal sudah di buka dan ia sangat kecewa atas kejadian pembongkaran portal secara paksa tersebut.
“Saya baru ini dengar, dan saya sudah langsung menghubungi anggota, bahwasanya pembongkaran portal tersebut tidak ada ijin dari pihak kami ( Dishub), capek saya dengan permasalahan portal yang ini ini aja Lae,” cetus Dishub.
“Dan saya sudah perintahkan kabid untuk segera mengecek langsung ke lokasi, agar segera di pasang kembali seperti semula, jangan karena perbuatan yang melanggar aturan tersebut kita biarkan, masyarakat pastinya menduga bahwa kami ada permainan di lapangan dan jadi kami yang di salahkan karena tidak bisa maksimal bekerja Lae,” tegasnya kembali.(RSirait)
