Views: 98
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Dalam proses perawatan kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) pada umumnya sangat penting, kegiatan perawatan mencakup perawatan dan penanaman Legume Cover Crop (LCC), aplikasi Janjang Kosong (jangkos), penyisipan, pemupukan, pengendalian gulma dan hama, ablasi dan katrasi serta tunas pasir bahkan scout harversing.
Perawatan TBM sangat berpengaruh dan tujuannya agar tanaman mendapatkan pertumbuhan yang seragam dan mampu berproduksi tinggi, dan bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman sawit agar mampu sebagai penunjang pertumbuhan generatif yang berproduksi tinggi dan maksimal.
Namun hal tersebut tidak menjadi panduan pihak manajemen PTPN IV unit Tonduhan dalam menangani perawatan TBM 1 di afdl 2 dan TBM 2 di afdl I (satu), itu di ketahui saat Japos.co meninjau langsung ke lapangan, Jumat (21/07/2023), seperti pengendalian gulma dan hama serta pemupukan organik.
“Kami bekerja di sini tidak di khususkan untuk kerja cemis saja pak,kadang kami merayut,Kadang-kadang mendongkel juga,,”ucap ibu-ibu yang enggan disebut namanya ke Japos.co.
“Kabarnya bila ada yang di soroti wartawan, contohnya masalah kayu-kayuan yang banyak tumbuh di lokasi TBM, besoknya kami di suruh mandor untuk bekerja dongkel, maka dari itu kerjaan kami ganti-ganti dengan tenaga kerja yang sama, mintanya manajemen yang ada harus lebih serius untuk merawat tanaman kelapa sawit ini kan pak,” ungkapnya.
Sementara, saat mempertanyakan perihal perawatan di TBM I afdl 2 (13/07/2023), Manager Julfikar mengirimkan poto pekerja BL,” memang di bulan ini pusingannya bang , ini lagi on progres,” ucapnya.
Namun, dari pantauan Japos.co di lokasi TBM 1 yang di maksud, tidak di temukan pekerja dongkel di foto yang di kirim manager PTPN IV unit Tonduhan.
Saat disampaikan hal tersebut ke Manager PTPN,”Mengarah kesana pengerjaannya bang,” ujarnya.
Namun, saat kembali lagi keadaan tanaman kelapa sawit tampak lebih parah.(R Sirait)
