Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Wako: Realisasi PAD Bukittinggi, 10 Tahun Terakhir Paling Tertinggi Rp 45 Milyar

×

Wako: Realisasi PAD Bukittinggi, 10 Tahun Terakhir Paling Tertinggi Rp 45 Milyar

Sebarkan artikel ini

Views: 276

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bukittinggi sampai dengan triwulan II atau enam bulan pertama tahun anggaran 2023 baru sekitar Rp 52.613.161.265,  sebesar 32,72 persen dari yang ditargetkan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Badan Keuangan Kota Bukittinggi, Egie Pratama Mulya mengatakan, target PAD Bukittinggi   Thn 2023  sebesar Rp 160.753.694.941.

Namun sampai  23 Juni 2023, realisasi penerimaan PAD tercatat  Rp 52,6 miliar atau sekitar 32,72 persen dari target yang ditetapkan.

“Realisasi PAD  berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah sampai dengan 23 Juni 2023,” ujar Egie Pratama Mulya, Kamis (20/07/2023)

Penerimaan PAD  enam bulan pertama  berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan  PAD yang sah.

Untuk pajak daerah terealisasi sebesar Rp 20.698.145.138, atau sekitar 38,97 persen dari target sebesar Rp 53.110.644.633.

Retribusi daerah terealisasi Rp 19.961.379.238, atau sekitar 27,58 persen dari target Rp 72.389.239.000.

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi Rp 8.363.843.874, atau sebesar 100,68 persen dari target Rp 8.307.425.308. Lain lain PAD yang sah terealisasi Rp 3.589.792.970, atau sekitar 13,32 persen dari target Rp 26.946.386.000.

Secara umum pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2022, pendapatan daerah dianggarkan  Rp 714 miliar lebih dengan realisasi sebesar Rp 698 miliar lebih atau mencapai 97,79 persen dari target yang ditetapkan,” ulasnya.

Menurutnya, Pemko Bukittinggi melalui Badan Keuangan  terus melakukan berbagai upaya agar target PAD  2023 bisa tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan PAD  dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.

“Pemko Bukittinggi melalui Badan Keuangan Daerah akan mengotimalkan potensi PAD yang berasal dari pajak dan retribusi daerah, karena kedua sumber tersebut menjadi penyumbang PAD terbesar di Bukittinggi,”ulasnya.

Walikota  Erman Safar merilis, realisasi PAD Kota Bukittinggi mecapaian tertinggi selama 10 tahun terakhir. Pada 2012 PAD Bukittinggi berada diangka Rp 45 miliar lebih. Kemudian di 2013 PAD naik menjadi Rp 55 miliar lebih.

2014 naik menjadi Rp 61 miliar lebih. 2015 naik lagi menjadi Rp 66 miliar lebih. 2016 PAD terus naik ke angka Rp 71 miliar lebih. Pada 2017 PAD melejit dengan realisasi Rp 102 miliar lebih.

Kemudian di 2018 PAD sempat turun menjadi Rp 101 miliar lebih. Pada 2019 capaian PAD Kota Bukittinggi kembali naik menjadi Rp 111 miliar lebih, dan di 2020 PAD Bukittinggi turun ke angka Rp 84 miliar akibat pandemi Covid-19.

Pada 2021 upaya pertumbuhan ekonomi kembali dimaksimalkan sehingga PAD Bukittinggi kembali berangsur naik dengan realisasi Rp 91 miliar lebih.

“Alhamdulillah di 2022 terjadi peningkatan PAD yang signifikan dengan realisasi PAD mencapai Rp 130 miliar lebih,” ujar Erman Safar.  (Yet)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 120 PANDEGLANG, JAPOS.CO – Polsek Labuan Polres Pandeglang berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan menangkap para pelakunya beserta penadahnya. Dua pelaku curanmor, berinisial DTG (21) dan RA…