Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJambiSUMATERA

DLH Batanghari Ibu Ade Langsung Turun ke PT Adimulia Palmo Lestari Limbah Pabrik

×

DLH Batanghari Ibu Ade Langsung Turun ke PT Adimulia Palmo Lestari Limbah Pabrik

Sebarkan artikel ini

Views: 175

JAMBI, JAPOS.CO — Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, ibu Ade langsung turun atas laporan Tim JAPOS .CO  bersama personil dari tim handal, ke areal kolam limbah Pabrik Kelapa Sawit milik PT. Adimulia Palmo Lestari dan ke Sungai Geger di Desa Peninjawan kecamatan marosebo ulu Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, pada hari selasa.(25/10/2022).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Turunya personil dari DLH ini, merupakan tindak lanjut dari pengaduan Tim  terdiri LSM Grak yang bernama Darmawan   dan pemberitaan dari berbagai media, beberapa edisi lalu.

PLT Dinas lingkungan hidup Batanghari yang bernama Zamzami, mengatakan kepada awak media personil tim dari DLH hari ini turun ke lokasi areal kolam limbah PT. APL guna check kebenaran dari informasi dan menindak lanjuti pengaduan.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pengaduan DLH Batanghari Ibu Ade, menurutnya keberangkatan rombongan pukul 9.00, wib, dengan membawa peralatan lengkap.

Menurut Darmawan dari LSM GERAK  mengatakan masyarakat Desa Peninjawan menyambut baik kedatangan personil tim DLH beserta rombongan  ini merupakan bentuk kepedulian DLH Kabupaten Batanghari dalam menindak lanjuti pengaduan dan keluhan warga.

“Kita lihat dulu perkembangan, kita akan tunggu hasil lab dari DLH ini nanti,” kata Darmawan.

Jika terbukti adanya, limbah yang dikolam terakhir, atau dugaan limbah yang mencemari aliran Sungai Geger ini diatas ambang batas, maka TMPL dan Gerak Indonesia bersama masyarakat, akan meminta pihak terkait memberikan sangsi pemerintah ya itu penghentian sementara operasional pabrik atau sangsi pencabutan izin, jika  memang diperlukan dan warga setuju, mengingat kejadian dugaan pencemaran ini telah terjadi berulang kali kata Darmawan.

Menurut Hamdi Zakaria dari Tim Masyarakat Pemerhati Lingkungan Provinsi Jambi, kepada awak media  mengatakan, limbah pabrik kelapa sawit meskipun sudah di olah, limbah yang dibuang ke sungai, diduga belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

Lanjut Hamdi, untuk itu diperlukan alternatif pengolahan secara alami dengan metode fitoremediasi yang memanfaatkan tanaman Rupa Latifokia.

Fitoremediasi merupakan salah satu teknelogi yang secara biologi yang memanfaatkan tumbuhan atau mikroorganisme yang dapat berasosiasi untuk mengurangi Paliyan lingkungan baik pada air, tanah dan udara yang diakibatkan oleh logam atau bahan organik

Menurut Hamdi, pengolahan limbah cair yang kurang baik tidak dapat menurunkan parameter parameter pencemar terutama parameter kimia yaitu kadar BOD dan COD seperti atau sesuai Kep-5/MEN LH/995, yaitu baku mutu 350 mg/l.

“Jika kolam limbah pabrik kelapa sawit dilengkapi dengan pemakaian mikrobelift di kolam limbah, juga dapat membantu dalam menurunkan parameter limbah secara menyeluruh, BOD, COD TSS, Ammonia, Minyak dan lemak mempercepat process anaerobic, mempersingkat proses hydrolisis,” pungkas Hamdi.(Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *