Views: 201
JAKARTA, JAPOS.CO – Polemik pemindahan pedagang sate Taichan dari sekitaran Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat sepertinya masih menjadi PR bagi Pemerintah setempat.
Dimana keberadaan sate yang belakangan digandrungi banyak masyarakat ini tidak jarang justru menjadi hal yang mengganggu bagi pengguna jalan karena mengundang kerumunan.
Terbaru bahkan dua lapak pedagang sate taichan ditertibkan di Jalan Tentara Pelajar, lapak pedagang kaki lima itu ditutup sementara oleh polisi karena dinilai melanggar protokol kesehatan Covid-19.
“Sanksi penutupan tersebut dilakukan selama 3×24 jam karena menimbulkan kerumunan,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/22)
Singgih menjelaskan, pelanggaran protokol kesehatan terjadi pada Minggu (13/6) malam. Saat itu, para pembeli yang mengantre tidak menerapkan antrean sesuai protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan tidak memakai masker.
“Karena itu, aparat kepolisian bersama dengan Satpol PP serta personel TNI langsung membubarkan kerumunan dan menutup lapak dagangan tersebut,” ujar dia.
Salah satu sumber yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sudah ada beberapa alternatif yang bisa digunakan pedagang untuk menjajakan sate taichan.
“Udah ada (lokasi untuk jualan) dan ngga ganggu masyarakat, tapi kayanya memang ada oknum yang bermain, makanya ko sulit mindahin pedagang,” ungkapnya, Senin (27/6/22).
Menurutnya, dengan perhatiian pihak pemerintah merelokasi ketempat yang nyaman, sudah seharusnya para pedagang bersedia pindah. “Tapi karena memang selalu dimainkan oleh oknum-oknum tertentu, makanya ngga selesai-selesai,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak yang dapat dimintai keterangan terkait kemungkinan keterlibatan oknum yang akhirnya menjadi penghambat dalam pemindahan pedagang sate taichan.(Red)