Views: 297
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – PTPN4 unit kebun Gunung Bayu Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun merupakan perusahaan milik BUMN, yang berbasis komoditi kelapa sawit, perusahaan berpelat merah ini di kenal dengan kualitas produksi nya yang unggul dan sudah barang tentu dalam sistem perawatan tanaman kelapa sawitnya sangatlah diutamakan, seperti halnya dalam perawatan jalan jalan produksinya, agar kelak dalam pengangkutan hasil produksi tidak terbengkalai.
Sehingga perusahaan tersebut membuat peraturan larangan bagi truk truk pengangkut hasil produksi tidak di benarkan berkapasitas truk besar melebihi bobot di atas 12 ton sudah isi muatan,sebab bila melebihi sudah barang tentu dapat merusak akses jalan produksinya.
Namun, sayangnya program serta peraturan yang telah di sepakati oleh manajemen PTPN4 pusat itu di langgar oleh manajemen unit kebun Gunung Bayu, dengan memberikan akses jalan truk pengangkut tanah urug, melintasi serta memberikan akses mengeluarkan tanah urug dari tanah milik warga Desa Nanggar Bayu ke pembelinya.
Dalam penelusuran Japos co pada Kamis (14/04) dimana aktivitas truk truk pengangkut tanah urug hilir mudik di tengah jalan produksi, pimpinan manajemen PTPN 4 unit kebun Gunung Bayu memberikan akses jalan dengan menutup parit isolasi batas HGU dengan lahan masyarakat.
Sebelumnya juga manajemen PTPN4 pusat telah menggelontorkan dana guna pengerukan parit isolasi batas tersebut guna mengantispasi ternak lembu dan pencurian aset perusahaan, jelas jelas manajemen unit kebun Gunung Bayu telah mengangkangi program kantor pusat ptpn4 demi kepentingan pribadi.
Adanya aktivitas truk pengangkut tanah urug tersebut sangat mengganggu sebagian karyawan pemanen serta truk pengangkut tandan buah sawitnya sendiri.
“Tolong lah bang,jangan disebut namaku aku takut nanti bisa bergeser kerjaku jadi tukang cangkul,” ucap karyawan afdl gunung bayu.
“Ya sangat terganggu kali kami bang,,apa lagi bila kami panen di Blok Blok yang dekat jalan lintas truk pengangkut tanah urug itu bang, debunya menutupi pandangan mata bila kami memanen buah sawitnya, kan kami melihat ke atas pohon sawit bila memanen buahnya jadi terpaksa harus ngaso dulu lah,” lanjutnya.
Senada yang di katakan oleh salah satu Driver truk coldisel vendor pengangkut produksi unit kebun Gunung Bayu,Marianto
“Geram bang, apa lagi sudah muatan full, kebetulan berselisih pula,mana truk pengangkut tanah urug itu besar,” bebernya.
“Bekas cekunganan rodanya aja bila kita lintasi bisa terguling truk kami ini bila muatan full kalau tidak hati hati,” jelas Marianto.
Sementara Pimpinan manajemen PTPN4 unit kebun Gunung Bayu Erwin Nasution saat di mintai keterangannya berkesan bungkam, sama halnya dengan asisten personalia unit kebun Gunung Bayu Vincent Nadeak saat di minta izin ketemu guna kelengkapan berita beralasan sedang di Medan tidak di unit kerjanya.(Bw)