Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Tingkatkan Budaya Literasi Masyarakat Dinas Perpustakaan Ciamis Terus Berinovasi

×

Tingkatkan Budaya Literasi Masyarakat Dinas Perpustakaan Ciamis Terus Berinovasi

Sebarkan artikel ini

Views: 771

CIAMIS, JAPOS.CO –  Guna meningkatkan budaya literasi masyarakat Ciamis, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Ciamis terus berinovasi. Salah satunya dengan program jemput bola ke sejumlah desa menyediakan taman baca.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dispusip Ciamis, Dadan Wiadi mengatakan guna mewujudkan taman baca, pihaknya kerja sama dengan pemerintah desa. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat. “Kami berkomitmen berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Alhamdulillah, pemerintah desa yang kami datangi sangat menyambut baik program kami. Tentunya ini akan menjadi kolaborasi yang baik. Program jemput bola dengan menyediakan taman baca,” ungkap Dadan Wiadi, Rabu (27/3).

Dadan menjelaskan, selain jemput bola pihaknya terus menjalin komunikasi dengan semua elemen masyarakat. Termasuk komunitas-komunitas yang ada menjalin kesepahaman untuk menyematkan budaya literasi masyarakat dan aktifitas membaca dalam setiap kegiatan. “Yang penting adalah kesadaran masyarakat untuk mengembangkan budaya membaca di lingkungan terdekat. Kita sangat terbuka untuk berkomunikasi termasuk menyediakan fasilitas buku. Kita juga sangat berharap kepada masyarakat yang memiliki buku-buku bacaan bernilai edukasi. Dengan mengoptimalkan Taman Baca Masyarakat (TBM),” jelasnya.

Dadan ingin merubah paradigma perpustakaan, yang tadinya hanya sebagai tempat pinjam buku saja. Saat ini Perpusrakaan Ciamis sudah memiliki sejumlah fasilitas yang lebih menarik. Seperti audio visual, deorama wisata sejarah Ciamis dan taman bermain anak. “Perpustakaan Ciamis sendiri sudah menjadi tempat asik untuk membaca. Setiap bulan tercatat ribuan siswa dan masyarakat berkunjung ke Perpustakaan Ciamis. Tinggal bagaimana kita juga berperan untuk meraih budaya literasi di wilayah desa,” jelasnya.

Dadan mengungkapkan, kemajuan digitalisasi memang sebuah keniscayaan. Namun wahana di dalamnya tidak mengoptimalkan kinerja otak manusia secara optimal. Dengan sumber informasi yang bias menjadikannya seperti dua bilah pisau bermata dua antara dampak positif dan negatif. “Dengan membaca buku, sumber informasi jelas dan akurat. Kemudian juga dengan membiasakan menulis tangan akan merangsang daya ingat lebih kuat. Ada banyak kebaikan dari perilaku membaca dan menulis, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *