Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKALIMANTANKalimantan Barat

Abu dan Debu PLTU Ketapang Diduga Cemari Lingkungan

×

Abu dan Debu PLTU Ketapang Diduga Cemari Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Views: 205

KETAPANG. JAPOS.CO – Abu dan debu Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) yang terletak di Desa Suka Bangun Dalam Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Diduga Cemari Lingkungan Pemukiman Penduduk.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini disampaikan Aliansha Tokoh masyarakat Desa Suka Bangun Dalam menjelaskan bahwa debu hitam hasil pembakaran batubara PLTU Ketapang, dan dampak debu mobilisasi material hasil pembakaran batubara di bawa keluar dari arial pabrik, diduga telah mencemari lingkungan pemukiman penduduk masyarakat Desa Suka Bangun Dalam yaitu mulai dari RT 14, RT 15, dan RT 16 bahkan, dampaknya sampai ke luar Desa Sukabagun dalam.

“Akibat abu dan debu tebal, di lantai teras rumah dan jemuran pakaian warga, air sumur warga dan sampai ke dalam rumah warga juga terkena dampaknya tiap hari,” ucap Aliansha saat di konfirmasi (04/10) di kediamannya.

Aliansha melanjutkan dampak abu dan debu tebal dari PLTU bisa mengarah pada timbulnya berbagai macam penyakit pada masyarakat. Aliansha berharap Pemerintahan daerah kabupaten Ketapang melalui dinas terkait dan DPRD kabupaten Ketapang agar mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan PLTU Ketapang yang sudah mengancam nyawa masyarakat secara perlahan-lahan.

Keluhan tersebut juga di sampai oleh Najaria warga Desa Sukabagun Dalam RT 14, bahwa dirinya dalam sehari hampir dua sampai tiga kali membersihkan debu tebal hasil dari PLTU di dalam rumahnya. Najaria juga mengeluhkan saat dirinya tidur malam sering mengalami gangguan pernafasan (hidung tersumbat).

“Dari perusahaan berdiri hingga saat ini PLTU Ketapang tidak memberikan perhatian kepada kami. Saya sebagai masyarakat kecil hanya bisa pasrah,” tutur Najaria kepada Japos.co di kediamannya (05/10).

Agar berita berimbang dan tidak sepihak, Jopos.co sudah melakukan konfirmasi di kantor PLTU Ketapang, namun manajer PLTU Ketapang belum bisa ditemui, dan Japos.co juga sudah melakukan konfirmasi lewat WhatsApp kepada manajer PLTU Ketapang namun belum memberikan tanggapan.

Hingga berita ini terbit Japos.co terus melakukan penghimpunan data-data.(Agustinus).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *