Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Kasus DBD Jadi Perhatian Serius Dinkes Mukomuko

×

Kasus DBD Jadi Perhatian Serius Dinkes Mukomuko

Sebarkan artikel ini

Views: 47

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Kasus Demam berdarah (DBD) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dan akan melaksanakan rapid tes warga Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan rapid tes ini telah dijadwalkan Selasa (15/8). Hal itu untuk memastikan ada dan tidaknya warga di desa itu positif demam berdarah dengue (DBD). Pasca ditemukan kasus tersebut hingga mengakibatkan satu warga setempat meninggal dunia.

“Warga yang berdekatan dengan rumah korban DBD hingga radius 200 meter akan kita rapid cepat untuk memastikan  apakah mereka ada yang positif DBD atau tidak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Buatomo, SKM didamping Kabid P2P, Jajad Sudrajat, SKM ketika dikonfirmasi Senin (14/8).

Selain melaksanakan rapid massal terhadap warga. Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko juga akan melaksankana kegiatan pengasapan atau fogging. Fogging tersebut, kata Bustam untuk membasmi induk nyamuk DBD. Untuk sasaran fogging, dari mulai lingkungan rumah korban hingga radius 100 meter.

“Benar, untuk radius fogging sampai 100 meter dari rumah korban DBD. Jadi Selasa besok itu kita melaksanakan rapid cepat dan fogging,” ujarnya.

Sebelumnya, petugas dari Dinasti Kesehatan  bersama petugaa Kesehatan dari Puskesmas Lubuk Sanai telah melaksanakan penyelidikan  epidemiologi (PE) DBD. PE itu dilakukan petugas setelah adanya laporan mengenai warga yang terkena DBD. Kegiatan PE ini meliputi penelusuran latar belakang penderita DBD, mulai dari hasil diagnosis, tempat tinggal, riwayat perjalanan, kegiatan sehari-hari.

“Dan dari hasil PE, korban DBD atas nama Rislaini 56 tahun tidak melaksanakan perjalan jauh. Artinya korban diduga kuat terkena DBD dari lingkungan perumahanya,” ungkapnya.

Hanya mengulas, Warga Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto, digegerkan dengan kabar meninggalnya satu keluarga. Kejadian itu terjadi Minggu (13/8) malam. Satu keluarga yang meninggal dunia itu diantaranya Firmasyah alias 65 tahun (Suami),  Rislaini 56 tahun (Istri), Herwilin 34 tahun (Anak) dan seorang bayi (Anak Herwilin).

Namun dari hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, dari empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia itu. Hanya satu orang yang dinyatakan  positif DBD yaitu atas nama Rislaini. Bahkan korban ini sempat dirawat beberapa hari di RSUD. Namun korban Minggu sore minta pulang ke rumah. Karena suaminya meninggal dunia. Sesampainya di rumah, korban mengalami sesak nafas dan badan lemas. Tidak berapa lama, korban meninggal dunia.

Sedangkan untuk korban atas nama Herwilin, baru dinyatakan Suspec DBD dan belum dinyatakan positif DBD. Begitu juga dengan bayinya yang meninggal itu karena plasinta (Ari-ari) yang tidak keluar normal dari dalam rahim. Sehingga bayi tersebut meninggal dunia. Sedangkan korban atas nama Firmansyah, meninggal bukan karena DBD.

“Itulah hasil investigasi yang kami dpat di lapangan. Jadi dari 4 orang dalam satu keluarga yang meninggal itu. Satu positif DBD, 1 Suspec, 1 orang karena penyakit lain yang ada dugaan darah tinggi dan 1 orang bayi karena ari-arinya tidak keluar normal dari rahim,” demikian Bustam. (JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 89 PEMATANGSIANTAR, JAPOS.CO – Guna meningkatkan dunia pendidikan yang berkualitas di Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Sumatera utara, Aliansi Agent Of Change Siantar-Simalungun, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Walikota…

Berita

Views: 69 ASAHAN, JAPOS.CO – Kurang perhatiannya dari pemerintah Kabupaten Asahan terhadap Infrastruktur jalan, membuat warga marah dan melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa poster yang bertuliskan berbagai kata-kata.Advertisementscroll kebawah…