Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Lokakarya Berbasis Gender dan Sosial Inklusi, Langkah Kota Pekalongan Kendalikan PMK dan LSD

×

Lokakarya Berbasis Gender dan Sosial Inklusi, Langkah Kota Pekalongan Kendalikan PMK dan LSD

Sebarkan artikel ini

Views: 82

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan Kemitraan Australia Indonesia (AIHSP) melaksanakan kegiatan Lokakarya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Prioritas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sert Lumpy Skin Disease (LSD) Berbasis Gender dan Sosial Inklusi Kota Pekalongan Tahun 2023 yang dibuka oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, berlangsung di Hotel Shantika Pekalongan, Rabu siang (26/7/2023). Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah OPD terkait diantaranya Dinas Pertanian dan Pangan, Dinsos-P2KB, organisasi wanita dari TP-PKK, Pekka, hingga penyandang disabilitas.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf ini menyampaikan bahwa, kegiatan pertemuan lokakarya kali membahas mengenai pencegahan dan penanganan Penyakit Hewan Prioritas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sert Lumpy Skin Disease (LSD) Berbasis Gender dan Sosial Inklusi Kota Pekalongan agar bisa dilakukan secara optimal. Meski dua penyakit tersebut tergolong tidak menular kepada manusia, namun bisa mempengaruhi produksi dan kualitas ternak.

“Terutama harga hewan dan minat pembeli terhadap hewan ternak tersebut. Sehingga, ini harus diantisipasi bersama karena jika itu terjadi akan merugikan para peternak,” ucapnya.

Mas Aaf bersyukur, Kota Pekalongan mendapatkan pendampingan khusus dari tim AIHSP untuk terus mencegah dan  mengendalikan PMK dan LSD tersebut meski saat ini kasusnya sudah terkondisikan. Menurutnya, ke depan, diharapkan antisipasi ini juga terus dilakukan agar tidak meluas dan menyebabkan penyakit hewan yang menularkan ke manusia (zoonosis) seperti rabies, leptospirosis, antraks, dan sebagainya.

“Kegiatan ini juga mendorong semangat dan kinerja dari Dinperpa  yang selama ini mereka kinerjanya juga sudah sangat baik dan cepat dalam menangani kasus PMK dan LSD melalui vaksinasi hewan, monitoring pemberian vitamin dan obat-obatan pada hewan milik para peternak yang sakit, dan sebagainya,” tegasnya.

Sementara itu, Distrik Koordinator AIHSP Provinsi Jawa Tengah, Hartanto menjelaskan bahwa, pertemuan lokakarya ini kegiatan sinergi kesekian kalinya yang diselenggarakan Pemkot bersama AIHSP dalam rangka mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pencegahan dan pengendalian PMK dan LSD.

 

 

 

“Yang berbasis gender dan sosial inklusi. Kegiatan ini sudah beberapa kali dilaksanakan di Kota Pekalongan yang juga melibatkan para babinsa dan bhabinkamtibmas, pembentukan One Health di Kota Pekalongan,” tutur Hartanto.

Lanjut Hartanto menambahkan, secara administrasi, bahwa Pemkot Pekalongan juga sudah menyusun Surat Keputusan (SK) Walikota terkait pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis dan penyakit infeksi baru pada hewan.

“Penyakit hewan menular strategis itu juga termasuk zoonosis atau penyakit yang bisa menularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya seperti rabies, antraks, demam berdarah, leptospirosis, dan lain-lain,” pungkasnya (sofi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 89 CIMAHI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) menggelar acara pembinaan pengelola pasar rakyat pada Jumat (17/5/2024) di Gedung Cimahi Technopark.Advertisementscroll kebawah…