Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Barat

Wako: Stasiun Lambuang Jadi Magnet Bagi Wisatawan

×

Wako: Stasiun Lambuang Jadi Magnet Bagi Wisatawan

Sebarkan artikel ini

Views: 373

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Selama mudik lebaran Idul Fitri 1445 H, Kota Bukittinggi, jadi pusat kunjungan di Sumatera Barat sebagai kota wisata, ditambah dengan hadirnya Stasiun Lambuang, yang menjadi pusat generator ekonomi warga Kota Bukittinggi.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Wali Kota Bukittinggi H Erman Safar kehadiran Stasiun Lambuang di Bukittinggi, jadi magnet tersendiri bagi wisatawan.

Pasalnya, karena satu lokasi terdapat 116 gerai menyediakan berbagai kuliner khas Bukittinggi, makanan, minuman yang memanjakan lidah pengunjung.

“Banyak daerah lain ingin memiliki spot wisata kuliner seperti Stasiun Lambuang. Alhamdulillah Bukittinggi terdepan. Stasiun Lambuang hadir sebagai pusat pariwisata kuliner yang diminati. Tercatat 24 ribu jumlah kunjungan warga masuk ke Stasiun Lambuang, dalam lima hari terakhir. Alhamdulillah, jadi generator pembangkit ekonomi,” ulas Wako, Selasa (16/4/2024).

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bukittinggi, Wahyu Bestari, Stasiun Lambuang memang jadi lokasi wisata kuliner yang paling diminati ,dapat dibuktikan saat libur lebaran 24.013 pengunjung dan pembeli, sejak tanggal 1 – 15 April 2024.

“Tim kita mendata, pada Kamis, 11 April 2024, jumlah pengunjung 2.512 orang. Jumat, 12 April 2024 pengunjung 3.642 orang. Sabtu, 13 April 2024 pengunjung 5.515 orang. Minggu, 14 April 2024 pengunjung 5.977 orang. Hari terakhir libur, Senin, 15 April 2024 pengunjung mencapai 6.367 orang. Total ada 24.013 pengunjung selama 5 hari libur pasca Idul Fitri 1445 H,” urainya.

Sementara Teddi salah seorang pedagang di stasiun Lambuang menyampaikan rasa syukurnya telah selesainya Stasiun Lambuang, bahkan menyedot perhatian pengunjung.

“Sejak awal ditresmikan, Stasiun Lambuang diserbu pengunjung. Apalagi saat libur Idul Fitri . Pengujung menghampiri Stasiun Lambuang Alhamdulillah. Terima kasih Pemko Bukittinggi,” tuturnya.

“Untuk menjaga keamanan dan kebersihan Stasiun Lambuang, pedagang berinisiatif mengumpulkan iuran sukarela. Sekarang Pemko belum terapkan retribusi resmi. Kami pedagang sepakat iuran Rp.4 ribu per hari. Iuran kita manfaatkam untuk kebersihan dan kebutuhan operasional lainnya. Jika ada yang mendesak, pedagang juga sepakat, menambah jumlah iuran, tanpa ada paksaan, demi menjaga kebersihan dan terjamin dari nilai kesehatan,” tutupnya. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *