Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Kota Banjar Jadi Percontohan Pemekaran Daerah

×

Kota Banjar Jadi Percontohan Pemekaran Daerah

Sebarkan artikel ini

Views: 69

BANJAR, JAPOS.CO – Gubernur Jawa Barat, H. Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Kang Emil menyebut Kota Banjar sebagai rool model atau percontohan pemekaran daerah yang berhasil dan cepat berkembang melebihi kabupaten induknya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal itu berdasarkan dari indek capaian-capaian kemajuan pembangunan. Termasuk angka jumlah kemiskinanannya yang terendah di Jawa Barat. Kang Emil menilai Kota Banjar bisa menjadi percontohan pemekaran wilayah se-Indonesia. “Kota Banjar merupakan daerah pemekaran yang sukses. angka-angka indeks menunjukkan kemajuan yang pesat. Termasuk kemiskinan juga yang terendah di Jawa Barat,” kata Kang Emil, Selasa (21/2).

Gubernur Jawa Barat mengatakan saat ini tengah memperjuangkan 10 daerah pemekaran. Namun untuk pemekaran tersebut masih menunggu keputusan Pemerintah pusat. “Saya berharap pemekaran daerah tersebut dapat terealisasi. Supaya masyarakat Jawa Barat bisa mendapatkan pelayanan yang baik, bisa berkiprah dan ekonominya lebih maju. Kami terus memperjuangkan dan sudah lolos di DPRD pemekaran hampir 10 daerah. Tapi masih menunggu keputusan pusat dan ternyata masih moratorium pemekaran daerah kecuali Papua. Semoga tahun 2024 kalau terjadi pergantian pemerintahan pusat aspirasi masyarakat jawa barat terkait pemekaran wilayah terkabul. Supaya masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan ekonominya lebih maju,” kata Kang Emil.

Kota Banjar merupakan salah satu contoh pemekaran wilayah yang berhasil membangun daerahnya. Pemerintah provinsi, kata Kang Emil, pada tahun ini memberikan alokasi bantuan lampu penerangan jalan umum (PJU) senilai Rp 36 miliar. Jika ditotal jumlahnya sekitar 300 miliar bantuan tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang Ramdan Kalyubi mengatakan, Kota Banjar sudah cukup mampu mengembangkan dan memajukan daerahnya sebagai daerah otonom. Namun, tentunya ke depan masih banyak yang harus dikerjakan bersama-sama untuk menjawab tantangan yang semakin kompleks. Salah satunya yaitu pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19. “Dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan selama dua dekade banyak perubahan dan capaian yang diraih. Meskipun ke depan masih banyak tugas yang harus dikerjakan,” kata Dadang.

Dadang pun mengajak semua pihak untuk menata diri. Membangun potensi semua sektor menjadi kota yang siap menjadi kota tujuan wisata, budaya, kuliner, dan pariwisata. Perangkat daerah terkait harus selalu melakukan update data terutama data sektoral yang menjadi tanggungjawab pemerintah kota untuk mengambil kebijakan strategis dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Pemulihan ekonomi pasca pandemi perlu mempertimbangkan sektor-sektor yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Seperti sektor perdagangan, jasa, dan pariwisata,” ungkapnya.

Menurutnya, Kota Banjar ke depan perlu menggali potensi PAD agar tidak selalu mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat. Termasuk juga melalui program-program dan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *