Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Ganjar Siapkan Tim Pengendali Inflasi Kepokmas Pasca Imbas Kenaikan BBM

×

Ganjar Siapkan Tim Pengendali Inflasi Kepokmas Pasca Imbas Kenaikan BBM

Sebarkan artikel ini

Views: 43

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Dampak kenaikan harga BBM yang telah diumumkan oleh Pemerintah Pusat pada Sabtu 3 September 2022 lalu tak dipungkiri memicu harga beberapa jenis kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mengalami kenaikan. Bahan kebutuhan yang mengalami kenaikan tersebut, antara lain seperti telur, gula pasir, minyak goreng curah, cabai merah, bawang merah, dan beras.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Untuk mengendalikan harga kepokmas tersebut, usai mengunjungi progress tanggul Pantaisari, Kota Pekalongan,  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) menilik salah satu pasar tradisional, yakni di Pasar Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan,Rabu (7/9/2022).

Didampingi Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin dan Ketua Asosiasi Pasar Podosugih, Hadiwanto, orang nomer satu di Jawa Tengah itu berdialog langsung dengan para pedagang setempat untuk memastikan kondisi harga dan pasokan sejumlah komoditas yang dijualnya. Dari hasil sidak tersebut, Ganjar mengakui ada sejumlah komoditi kepokmas yang mengalami kenaikan imbas dari kenaikan harga BBM.

“Hari ini kami melakukan sidak penyesuaian harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Podosugih Pekalongan.  Diketahui, daging ayam naik seribu rupiah setelah kenaikan BBM kemarin, dari harga Rp36 ribu menjadi Rp37 ribu,” ungkap Gubernur Ganjar.

Selanjutnya, untuk harga beras juga mengalami kenaikan sekitar seribu rupiah, dari harga sekitar Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu untuk beras premium. Padahal, Ganjar menilai suplai beras di Jawa Tengah dinilai cukup bagus.

Kenaikan harga juga terjadi pada dua komoditas utama yaitu cabai dan bawang merah yang masih naik. Diketahui, cabai merah teropong saat ini harganya Rp63 ribu/kilogram dan bawang merah di angka sekitar Rp36 ribu/kilogram. Lanjutnya, untuk harga telur ayam ras yang dijual di Pasar Podosugih mengalami fluktuatif, dimana pasca kenaikan harga BBM sempat naik juga di angka Rp32 ribu/kilogram, kemudian setelah itu turun menjadi Rp27 ribu/kilogram dan hari ini (7/9) berada di harga Rp28 ribu atau naik seribu rupiah. Sementara itu, untuk harga tomat mengalami penurunan dan kentang masih stabil.

“Oleh karena itu, kami lakukan penanganan dari sisi hulu, Dinas Pertanian sudah kami minta untuk mengecek faktor kenaikan sejumlah komoditas tersebut apakah karena stok atau masalah distribusi dan lain sebagainya. Beberapa memang diperlukan tindakan atau treatment khusus, sehingga kami sudah siapkan tim kendali inflasi untuk memberikan upaya penanganan yang tepat dalam mengendalikan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Budiyanto melalui Kabid Perdagangan, Junaenah menjamin harga kepokmas di Kkta Pekalongan masih terjangkau dan stok dipastikan aman. Junaenah menyadari, ada sejumlah kepokmas di Kota Pekalongan yang mengalami kenaikan seperti telur dari pasca kenaikan BBM di harga melebihi Rp30 ribu, kemudian sempat turun menjadi Rp27 ribu dan hari ini naik kembali seribu rupiah menjadi Rp28 ribu/kilogram. Junaenah menilai, kenaikan harga kepokmas ini disebabkan salah satu faktornya adalah kenaikan harga BBM yang berpengaruh pada proses produksi hingga distribusi kepokmas yang seyogyanya membutuhkan jasa angkutan atau transportasi dalam pengantarannya.

“Beras juga ada kenaikan baik beras medium atau premium sekitar Rp500-Rp1.000. Beras medium dari harga Rp10.000 menjadi Rp10.500-Rp11.000. Sementara, untuk beras premium dari harga semula rata-rata Rp11.000-Rp11.500 naik menjadi Rp 12.000,” terang Junaenah.

Berdasarkan pantauan tim pemantauan barang beredar Kota Pekalongan, stok kepokmas di Kota Pekalongan dipastikan masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pekalongan. Oleh karena itu, pihaknya belum merencanakan adanya Operasi Pasar dalam waktu dekat.

“Sementara kami belum ada rencana agenda operasi pasar. Mudah-mudahan kenaikan BBM ini pengaruhnya ke kenaikan harga bahan pokok masih cukup terjangkau. Disamping itu, pemerintah juga tetap ada upaya-upaya untuk memberikan bantuan tambahan pengalihan subsidi BBM ke masyarakat selaku penerima seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). Terkait bahan pokok, kami upayakan supaya stoknya bisa aman terpenuhi dan harga masih terjangkau bagi masyarakat,” pungkasnya.(sofi)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *