Views: 123
PONTIANAK, JAPOS.CO – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Barat menggelar Workshop Peningkatan Kompetensi Wartawan dalam Mencegah Penyebaran Bertia Hoaks dan Bersifat Provokatif di Cafe Panglima Kecamatan Pontianak Timur, Kamis (16/06/2022).
Sebagai Organisasi Media Siber atau Online yang baru saja terverifikasi Dewan Pers (DP) yang didirikan pada awal 2020 dan telah secara resmi menjadi Konstituen Dewan Pers pada Januari 2022, JMSI berkontribusi meningkatka kwalitas wartawannya.
Hal itu disampaikan Ketua JMSI Kalbar, Edi Suhairul, Ia mengatakan bahwa JMSI yang merupakan organisasi konstituen dengan Dewan Pers terus melakukan pengembangan pengetahuan wartawan dengan melakukan pelatihan-pelatihan penulisan berita dan peningkatan Kompetensi wartawan seperti yang dilakukan pada saat ini.
“JMSI sebagai salah satu organisasi konstituen Dewan Pers terus berkomitmen ikut melakukan peningkatan kompetensi wartawan dalam pencegahan penyebaran berita hoaks dan berita bersifat Profokatif,” ujarnya saat memberikan sambutan pembuka pada acara tersebut.
Oleh karena itu, Edi Suhairul menyebutkan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk saling memanfaatkan seperti Diskominfo Kalbar dan Dikrimsus Polda Kalbar.
Selain hal tersebut Edi Menyebut JMSI juga mendorong semua Media untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan dengan menacu pada Undang-undang Pers tahun 1999.
Pada kegiatan tersebut juga menghadirkan wartawan senior “Bang Ros’ untuk berbagi ilmu tentang pengetahuan penulisan berita yang tepat sesuai kode etik jurnalistik.
“Tujuannya agar teman-teman wartawan bisa mendapat tambahan pengetahuan dan bisa membedakan berita yang baik dan benar dan sesuai fakta dan bisa mengedukasi masyarakat,” tutup Edi Suhairul.
Dalam penyampaiannya, Rosadi Jamani atau yang dikenal Bang Ros menyampaikan pengalaman dirinya sebagai wartawan dari pertama bertugas hingga menjabat sebagai Redaksi Pelaksana pada salah satu media yaitu Harian Equator (Jawapost grup).
“Saat ini mungkin tidak ada lembaga pendidikan khusus menjadi wartawan, sehingga teman-teman belum merasakan langsung pendidikan menjadi wartawan, akan tetapi melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers bisa teman-teman semua lakukan,” urainya.
Bang Ros menyampaikan sebagai wartawan atau jurnalis maka menjadi kewajiban untuk membuat suatu karya tulisan yang menarik dan memenuhi kaedah jurnalis yang bisa dibaca dan dimengerti oleh pembacanya.
“Ketika kita mengenalkan diri sebagai wartawan, kira-kira apa yang ada dalam benak orang yang kita datangi,” tanya Bang Ros kepada peserta.
Bang Ros kemudian menjelaskan bahwa yang ada dalam benak orang tersebut adalah tulisan, wartawan itu pasti pandai menulis dan tulisanya akan jadi berita, Oleh karena itu Bang Ros mendorong semua wartawan yang ikut dalam workshop yang dilaksanakan untuk rajin menulis dengan baik dan benar.
“Memang terkadang masih ada wartawan yang menulis masih ada yang salah dan belum memanuhi kaedah jurnalistik dengan benar, oleh karenanya sering-seringlah menulis dan belajar serta mengikuti kegiatan seperrti ini,” tegas Bang Ros.
Bang Ros pada akhir materinya mengajak semua wartawan untuk jeli dalam menyampaikan berita dan penulisan berita yang bersifat Provokatif dan mengandung berita bohong atau hoak apalagi yang bisa mengandung isu sara dan lainya karena bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Adapun dari pihak Dikominfo Kalbar dihadiri langsung oleh M Feri S, Pranata Komputer Mahir, Rihat Natsir Sialalhi, Dewan Penasehat JMSI KALBAR dan Kompol Asep Mustopa Kamil, S.H., M.H Kanit Subdit Siber Polda Kalbar.(amsah)