Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Dengan Ditetapkannya Desa Wisata, Pengembangan Pariwisata Ciamis Dapat Meningkat

×

Dengan Ditetapkannya Desa Wisata, Pengembangan Pariwisata Ciamis Dapat Meningkat

Sebarkan artikel ini

Views: 1.2K

CIAMIS, JAPOS.CO – Pemkab Ciamis melalui Dinas Pariwisata menetapkan 11 desa di Kabupaten Ciamis sebagai Desa Wisata. Penyerahan SK Bupati Ciamis penetapan Desa Wisata dilaksanakan di Aula Dinas Pariwisata Ciamis, Selasa (27/2) oleh Staf Ahli Bidang Administrasi dan SDM Setda Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarak. Turut mendampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Ciamis, Ahmad Yani dan Kabid Destinasi, Dian Kusdiana alias Udeng.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Bidang Destinasi pada Dinas Pariwisata Ciamis, Dian Kusdiana mengatakan, penetapan Desa wisata di Kabupaten Ciamis ini merupakan yang ketiga kalinya. Dari tahun 2021, 2022 dan 2023. “Meski diserahkan tahun 2024, tapi SK Bupati Ciamis sudah terbit di tahun 2023 untuk yang 11 desa ini. Jadi total desa wisata di Ciamis ada 57 desa,” katanya.

Dengan diterbitkannya SK Bupati Ciamis tentang penetapan Desa Wisata ini, harapannya pengembangan pariwisata di Ciamis lebih meningkat. Dinas Pariwisata menjadi regulator bagaimana tata kelola perencanaan, pengembangan untuk pariwisata desa di Ciamis. “Saat ini tren pelaku usaha pariwisata meningkat. Nah, ini harus ditangkap peluangnya oleh rekan-rekan kita di desa. Karena saat ini, tidak hanya di kota, perkembangan pelaku wisata itu sudah masuk pada dunia yang ada di desa,” kata Dian.

Artinya, ungkap Dian, wisata alam potensi alam, potensi yang dimiliki oleh rekan-rekan di desa itu sudah cukup luar biasa. Terbukti, Ciamis itu banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. “Saat ini wisatawan asing sudah mulai masuk ke Kabupaten Ciamis. Data yang kita himpun, sampai tahun 2023 ini, wisatawan asing yang masuk Ciamis sudah hampir 1.000 orang. Pengunjung wisata kita tercatat lebih dari 1 juta orang di tahun 2023 ini, lalu PAD sektor wisata melebihi target dari yang ditetapkan,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan lahirnya desa wisata yang baru mudah-mudahan menambah kekuatan, untuk pengembangan di pariwisata. Khususnya di lomba-lomba yang diadakan oleh Kementerian baik itu Kementerian Desa atau Kementerian Pariwisata. “Saya berharap, adanya tambahan 11 Desa Wisata baru ini bisa memacu dan kekuatan bagaimana pengembangan desa wisata. Tentunya dapat meningkatkan pemberdayaan dari sektor pariwisata kepada masyarakat. “Masyarakat bisa mendapatkan pendapatan dari aktivitas wisata,” ujar Dian.

Penyesuaian Tarif Tiket

Selain bertambahnya Desa Wisata di Kabupaten Ciamis, Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis akan memberlakukan penyesuaian tarif tiket masuk di obyek wisata yang dikelola Pemkab Ciamis. Penyesuaian tarif itu mulai berlaku pada 1 Maret 2024.

Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia mengatakan penyesuaian tarif itu berdasarkan pada Perda nomor 15 tahun 2023. “Penyesuaian tarif masuk akan mulai diberlakukan 1 Maret 2024. Ada 4 obyek wisata yang akan naik. Yakni Situ Lengkong Panjalu, Situs Astana Gede Kawali, Obyek Wisata Budaya Ciung Wanara Karangkamulyan dan Kolam Renang Tirta Winaya,” ujar Budi Kurnia, Selasa (27/2).

Tiket masuk Obyek Wisata Situ Lengkong Panjalu, Kecamatan Panjalu menjadi Rp 7.500. Situ Lengkong panjalu merupakan danau terbesar di Kabupaten Ciamis. Obyek wisata ini juga menjadi tujuan wisata ziarah.

Tiket Situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali Rp 6.500. Obyek ini sebagai tempat bersejarah. Konon Astana Gede Kawali merupakan petilasan Kerajaan Galuh. Tempat ini menjadi tujuan pelajar dan mahasiswa yang melakukan penelitian.

Kemudian Situs Budaya Ciung Wanara naik jadi Rp 6.500. Lokasinya berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Tempat ini juga merupakan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Galuh. Di tempat ini terdapat Gong Perdamaian Dunia raksasa. “Terakhir, Kolam Renang Tirta Winaya, tiket masuk untuk anak-anak jadi Rp 5.500 dan dewasa Rp 6.500. Kolam Renang Tirta Winaya ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan legendaris. Semua tiket sudah termasuk retribusi kebersihan dan juga asuransi. Sehingga pengunjung terlindungi, apabila terjadi sesuatu bisa diklaim asuransi,” ungkap Budi.

Budi menyebut dengan penyesuaian tarif ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan Sapta pesona kepada seluruh pengunjung. Penyesuaian tarif ini untuk memberikan semangat pelayanan terbaik dari pengelola ke masyarakat pengunjung. “Jadi harapannya, pada seluruh pengunjung calon pengunjung, masyarakat bisa ikut memberikan sebuah semangat pada peningkatan sisi pariwisata,” jelasnya.

Penyesuaian tiket tersebut sudah disesuaikan dengan obyek wisata yang ada di Ciamis dan juga di daerah tetangga. Budi mengklaim, tiket wisata di Ciamis paling murah di wilayah Priangan. “Tiket kita itu paling murah yang ada di wilayah Priangan. Yang lain sudah di atas Rp 10 ribu. Kita masih di bawah Rp 10 ribu. Ini sebagai penyesuaian tiket lama,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 229 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…