Scroll untuk baca artikel
BeritaDAERAH

Bupati Ciamis Berharap Gen Z Mampu Memutus Mata Rantai Penularan HIV/AIDS

×

Bupati Ciamis Berharap Gen Z Mampu Memutus Mata Rantai Penularan HIV/AIDS

Sebarkan artikel ini

Views: 592

CIAMIS, JAPOS.CO – Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya mengukuhkan Duta Komisi Penanggulang AIDS (KPA) Tingkat SMP se- Kabupaten Ciamis, Senin (27/10) di Aula Setda Kabupaten Ciamis. Adapun Duta KPA tingkat SMP di Kabupaten Ciamis yang dikukuhkan sebanyak 81 Orang yang berasal dari 81 SMP. Hadir pada kesempatan tersebut para kepala sekolah SMP, perwakilan orang tua dan beserta tamu undangan lainnya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam sambutannya Bupati Ciamis sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengatakan bahwa AIDS merupakan penyakit yang sampai dengan saat ini belum ada penawarnya. “Sehingga kami berharap kepada generasi penerus, para Gen Z agar mampu menjadi pemutus mata rantai penularan HIV/AIDS, baik di lingkungan sekolah, keluarga, ataupun lingkungan,” kata H. Herdiat.

Diakuinya, masalah HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis mengkhawatirkan. Satu tenaga pendidik terkonfirmasi sebagai Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Ciamis, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis telah mencapai 802 orang sejak tahun 2012 hingga 2023. Namun H. Herdiat tidak memberikan rincian apakah kasus terpapar HIV/AIDS pada tenaga pendidik merupakan temuan baru atau lama.

Bupati Ciamis menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan kasus HIV/AIDS yang terus meningkat, tidak hanya di dunia, tetapi juga di Indonesia, Jawa Barat, dan khususnya di Kabupaten Ciamis. “Meningkatnya kasus ini disebabkan oleh perilaku seks bebas, baik di antara sesama jenis maupun lawan jenis. Para guru dan kepala sekolah perlu berhati-hati terhadap HIV/AIDS ini, terutama setelah ada satu pendidik yang terkonfirmasi positif. Meskipun tenaga pendidik yang terpapar HIV/AIDS masih dapat melanjutkan pekerjaannya karena penyakit tersebut tidak menular melalui metode mengajar, namun tetap diawasi, “ ujar H. Herdiat kepada para awak media, Senin (27/11).

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi perilaku menyimpang di kalangan pendidikan, khususnya terkait hubungan sesama jenis. “Saya mengajak generasi Z untuk memutus mata rantai HIV/AIDS, terutama Lelaki Seks Lelaki (LSL). KPA berusaha menyosialisasikan dan memotivasi di sekolah agar tidak terjerumus pada HIV/AIDS. Saya tekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada generasi Z tentang penyebab utama HIV/AIDS dan bahayanya. KPA berusaha secara aktif untuk memberikan sosialisasi di sekolah dan mendorong peningkatan iman serta ketakwaan agar nilai-nilai moral dan spiritual dapat terjaga, “ ungkap H. Herdiat.

Bupati Ciamis menekankan kepada para Kepala Sekolah, guru-guru, terutama orang tua agar mengontrol anak-anak dalam penggunaan Gadget. “Karena mereka semua masih memiliki mental yang labil dan belum memiliki pertimbangan yang matang, karena gadget ini dapat menimbulkan atau memicu tindakan yang membahayakan. Kepada para Kepala Sekolah agar mendidik mental anak-anak jangan sampai terjerumus pada perilaku yang menyimpang. Jangan sampai mereka coba apalagi terjerumus dalam sexs bebas, apalagi sampai tertular penyakit. Anak-anak memiliki harapan yang luar biasa sebagai generasi penerus yang tentu harus di barengan mental dan akhlak yang bagus,” tegas H. Herdiat.

Sementara itu, Ketua Sekretariatan KPA Ciamis, Andi Ali Fikri, menjelaskan bahwa tingginya angka kasus ODHA dengan latar belakang LSL disebabkan oleh minimnya perlindungan keluarga. Faktor-faktor seperti pola asuh yang tidak tepat dan kurangnya perhatian orang tua turut berperan dalam meningkatnya risiko terpapar HIV/AIDS. “Orang tua terkadang terlalu sibuk sehingga tidak dapat memantau aktivitas dan pergaulan anak bersama teman-temannya. Ada kasus di mana kurangnya perlindungan dari keluarga, seperti pola asuh yang salah atau kurangnya kasih sayang orang tua, dapat menjadi latar belakang terpaparnya ODHA,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *