Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Tas Anyaman Hata dari Pangandaran Tembus Pasar Eropa

×

Tas Anyaman Hata dari Pangandaran Tembus Pasar Eropa

Sebarkan artikel ini

Views: 78

PANGANDARAN, JAPOS.CO – Misman (54) warga Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, tak pernah menyangka kerajinan anyaman tas dari bahan rumput gunung atau Hata miliknya tembus pasar Eropa.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Awal mula bisnis anyaman milik Misman mulai dilirik pasar Eropa bermula pada 2022. Saat itu Misman fokus membuat tas untuk perempuan dan ternyata mendapat sambutan hangat dari konsumen. “Karena kebutuhan fesyen itu untuk ibu-ibu atau kaum perempuan lebih banyak, maka kami sejak 2022 menciptakan produk fesyen perempuan dari mulai gantungan, tas dan alas,” kata Misman kepada para awak media di acara Bulan Inkubasi Keuangan (BIK) Pangandaran, Jumat (27/10).

Misman memulai usahanya pada 2013. Saat itu menurutnya peluang barang fesyen dari rumput gunung atau Hata masih terbuka. Usahanya itu tak berjalan mulus bahkan saat pandemi COVID-19, bisnisnya itu terancam bangkrut dan tidak produksi selama setahun. “Wah perjuangannya panjang, saat itu ada timbul greget usaha, gimana caranya menyampaikan kepada perajin setempat untuk membuat karya yang lebih inovatif dan penuh imajinasi,” katanya.

Untuk biaya produksi kerajinan Hata, Misman menyebutkan biaya yang dikeluarkan cukup murah. Hanya proses pembuatannya memerlukan waktu lama karena membutuhkan ketelitian. “Tanpa mesin. Hanya diasap saja, dikeringkan, hanya rumput gunung alami, pewarnaannya juga bahan alami dari warna aslinya,” ujarnya.

Menurut Misman permintaan ekspor tas Hata bermula saat ada wisatawan berkunjung ke galeri miliknya. Kebetulan pengunjung tersebut merupakan salah satu pebisnis dengan market di luar negeri. “Ekspornya ke Swiss, Vietnam, dan Amerika, sudah ada yang kontrak dengan kami dan datang langsung ke galeri. Untuk harga, saya mematok mulai Rp 5 ribu hingga Rp 700 ribu tergantung jenis, ukuran dan tingkat kerumitan. Kalau ekspor itu tergantung pengirimannya banyak atau tidaknya, bisa lebih dari itu,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 280 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…