Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar Terus Meningkat

×

Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar Terus Meningkat

Sebarkan artikel ini

Views: 82

BANJAR, JAPOS.CO – Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar, meningkat hingga 10 persen. Data per September 2023 terjadi penambahan kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 39 orang.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, yang juga sebagai Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjar. “Berdasarkan data di KPA Kota Banjar per September tahun ini terjadi penambahan kasus ODHA sebanyak 39 orang. Meningkat sekitar 10 persen,” katanya kepada para awak media, usai rapat koordinasi penanggulangan HIV/AIDS di Setda Kota Banjar, Kamis (26/10).

Menurutnya, bertambahnya kasus HIV/AIDS tersebut menjadi PR bersama dengan melakukan upaya penanggulangan, agar angka kasusnya tidak terus bertambah. Oleh sebab itu, rapat koordinasi bersama OPD terkait dan pendamping komunitas beresiko ini tujuannya untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bersama. Termasuk pengobatan bagi ODHA yang masuk kategori tidak mampu. “Menjadi PR bersama dan rapat ini bagian dari mencari solusi bagaimana penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banjar. Mulai dari pengobatan ODHA yang tidak mampu, itu juga kita bahas,” ujar H. Nana.

Ia mengungkapkan, terkait anggaran KPA Kota Banjar untuk penanggulangan HIV/AIDS, selama ini memang ada keterbatasan. Sebab, kondisi keuangan daerah yang sedang tidak bagus. “Saya berharap nantinya upaya penanggulangan dan edukasi HIV/AIDS bisa tetap berjalan, yakni melalui kolaborasi dengan instansi atau OPD yang lain. Misalnya kegiatan berkaitan dengan pemberdayaan atau penyuluhan. Jadi ketika anggarannya minim bukan berarti kegiatan penanggulangan harus berhenti. Tetapi berkolaborasi dengan instansi yang memiliki kegiatan seperti penyuluhan. KPA bisa ikut masuk di sana melalukan edukasi,” ungkap H. Nana.

Sementara itu, Pengelola Program KPA Kota Banjar, Syahid Burhani menyebutkan, berdasarkan data bulan September 2023, terdapat 39 kasus baru. Data sebelumnya dari Januari-Juli 2023 penambahannya masih 34 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, paling banyak dari komunitas LSL.

Menurutnya, sampai akhir Desember mendatang masih berpotensi terjadi penambahan kasus. Untuk itu, sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan, pihaknya terus melakukan tes screening dan sosialisasi ke sekolah-sekolah serta ke komunitas beresiko. “Kita akan melakukan tes screening sosialisasi bahaya dan pencegahan HIV/AIDS ke sekolah-sekolah. Meskipun kita juga ada kendala keterbatasan anggaran,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 260 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…