Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJambiSUMATERA

Pemkab Tanjabbar Jalin Kerjasama MoU Dengan Institut Pertanian Bogor Bandung

×

Pemkab Tanjabbar Jalin Kerjasama MoU Dengan Institut Pertanian Bogor Bandung

Sebarkan artikel ini

Views: 69

KUALATUNGKAL, JAPOS.CO,- Pemkab Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), jalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka Pembangunan Daerah, kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU antara Bupati Tanjabbar Drs H Anwar Sadat, MAg dengan Rektor IPB Prof Dr Arif Satria yang bertempat di balai pertemuan Kantor Bupati, Senin (23/10/23).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Bupati Tanjabbar dalam sambutannya menyampaikan, sektor pertanian memberikan peran penting dalam perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun pada faktanya banyak kendala dan masalah mendasar yang saat ini dihadapi pada sektor tersebut.

Alih fungsi lahan persawahan merupakan salah satu permasalahan utama pada subsektor tanaman pangan dimana banyak lahan sawah berubah menjadi lahan perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit, dan nilai tukar menjadi alasan utama terjadinya alih fungsi tersebut.

Upaya Pemerintah Daerah mengatasi masalah ini dengan menetapkan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), namun masih perlu formulasi yang tepat dalam implementasinya.

Pada sektor perkebunan masalah utama yang dihadapi adalah terjadinya penurunan harga yang tajam dalam dua tahun terakhir khususnya pada komoditi kelapa dalam dan pinang.

“Akibat dari rendahnya harga jual dua komoditi tersebut berdampak serius pada penurunan daya beli masyarakat petani,” sebutnya.

“Terkait rendahnya harga jual komoditi kelapa dalam dan pinang, kami telah sering dan diskusi baik ditingkat Kabupaten maupun ditingkat Provinsi namun sampai saat ini belum ada perubahan,” jelasnya.

“Saya berharap dengan hadirnya IPB permasalahan ini dapat dikaji di tingkat Nasional, sehingga dapat diperoleh kebijakan maupun regulasi yang memberikan jalan keluar,” ujar Bupati Tanjabbar Anwar Sadat.

Sementara itu Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria dalam sambutannya memberikan 10 penguatan Resilensi Sistem pangan, diantaranya Intensifikasi dan Pendampingan Petani, pemulihan ekosistem dan Ketersediaan lahan pangan, sistem pangan berbasis komunitas, diversifikasi Pangan Lokal, Peningkatan Konsumsi Sumber protein Hewani, Penguatan Inovasi dan Industri Pangan Nasional, mengatasi food loss and waste, regenarasi dan penguatan kelembagaan petani dan arah kebijakan penguatan pangan lokal.

“Mandiri pangan akan menyebabkan krisis pangan, krisis pertanian indonesia bukan masalah teknologi tapi masalah pendampingan pertanian, saya yakin dengan dilakukan pendampingan pertanian akan meningkatkan pertanian Indonesia yang baik,” ucapnya.

“Penguatan sistem pangan juga terletak bagaimana kita berinovasi,” papar Rektor IPB Arif Satria. .

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Jambi, Rektor STAI An-Nadwah Kualatungkal, Sekretaris Daerah Tanjabbar, Wakil Ketua DPRD, Pejabat Tinggi Pratama dan Administrator lingkup Pemkab Tanjabbar, para Organisasi Masyarat dan Organisasi Kepemudaan. (Tenk/Prokopim -Tjb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 66 SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Kepolisian Sektor Raya melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di beberapa lokasi yang diduga sebagai tempat peredaran narkotika di Kelurahan Baringin Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, pada…