Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINERiauSUMATERA

Dana BOS Diduga Dikorupsi, WC SDN 05 Petapahan Dibiarkan Rusak

×

Dana BOS Diduga Dikorupsi, WC SDN 05 Petapahan Dibiarkan Rusak

Sebarkan artikel ini

Views: 92

KAMPAR, JAPOS.CO – Kepala Sekolah (Kepsek) dan Bendahara UPT SDN 05 Petapahan Jaya Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar diduga sekongkol selewengkan dana BOS. Pasalnya, sejumlah komponen penggunaan dana Bos tahun 2022-2023  diduga tidak direalisasikan dengan tepat dan transparan seperti salah satu perawatan sarana prasarana.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam pantauan di lokasi, Kamis (12/10/23) kondisi bangunan sangat perihatin yakni plafon jebol, ironisnya 2 WC dibiarkan rusak dan dihuni gumpalan sarang binatang hingga tidak dapat difungsikan lagi sampai sekarang.

Bahkan, sejumlah papan informasi terpampang masih atas nama mantan Kepsek yakni Subandi, salah satunya papan rincian BOS tahun 2021. Sementara untuk tahun 2022-2023 papan rincian BOS tidak ditemukan.

Selain itu, sebelumnya yang berhasil dihimpun dari sejumlah orang tua murid dan siswa SD Negeri 05 Petapahan khusus kelas dua  mengaku diduga disarankan beli buku paket pelajaran yang harganya Rp 160.000 dan beli LKS  seharga Rp 119.000(7lks) 17.000/LKS dari toko Vikram dan online.

“Waktu awal itu suruh beli buku paket habis seratus enam puluh ribu, terakhir ini beli LKS. Ya beli buku paket beli sendiri online kelas dua SDN 05 Petapahan,” ungkapnya mereka sambil membayar buku LKS yang dibeli untuk anaknya kelas dua SD dengan nada kesal.

Adanya temuan tersebut,ada indikasi penggunaan dana Bos seperti yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) tidak tepat sasaran.Patut diduga ada  kesengajaan pembiaran oleh pihak instansi terkait.

Bendahara sekaligus Guru SDN 05 Petapahan Kec Tapung Kab Kampar Ayubil Khotib yang ditemukan sedang terbaring di atas sofa mengaku tidak berwenang menjawab sesuai yang diamanahkan pada dirinya saat ditanyai terkait penggunaan dana Bos yakni alokasi anggaran penyediaan buku paket pelajaran dan alokasi anggaran perawatan sarana prasarana.

“Saya nggak bisa jawab, untuk detail anggaran ini itu ,segala macamnya laporan itu, saya dipesankan tidak memberikan kepada orang lain yang berhubungan dengan dana Bos.” jawab Ayubil dengan gaya duduk di atas sofa, Kamis (12/10/23).

Terpisah Kepsek SD Negeri 05 Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Harlena mengakui telah menyinggung perasaan wartawan dan merendahkan martabat wartawan. Dengan menyatakan kepada wartawan  jika sudah sampai di sekolah disuruh meminta uang kepada bawahannya (guru) lewat telepon.

“Yah saya salah menyampaikan seperti itu karena kecapean,”akunya.(dh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *