Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINERiauSUMATERA

Diduga Korupsi Dana BOP, Kepala TK Harapan Menghindar Dari Wartawan

×

Diduga Korupsi Dana BOP, Kepala TK Harapan Menghindar Dari Wartawan

Sebarkan artikel ini

Views: 207

RIAU, JAPOS.CO – Berbagai upaya pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui beberapa program telah direalisasikan. Namun hal tersebut seperti nya hanya di jadikan ajang korupsi oleh oknum kepala sekolah TK (Taman Kanak-kanak).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Salah satunya di Yayasan Harapan Karya Pendidik TK Harapan  Desa Sumber Sari Kec Tapung Hulu Kabupaten Kampar diduga kuat dana bantuan Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD)  yang jumlahnya sangat besar  tidak direalisasikan dengan transparan.

Bantuan itu bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi siswa dengan besaran Rp 600.000 per anak sekali dalam setahun, untuk meringankan beban orang tua murid.Dengan meliputi sejumlah komponen yakni ; penerimaan peserta didik baru, pelaksanaan administrasi kegiatan satuan pendidikan, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana prasarana , penyelenggaraan kegiatan kesehatan,gizi dan pembayaran honor.

Namun program dana penyelenggaraan tersebut  justru diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Berawal pemberitaan Japos Co, muncul kecurigaan masyarakat setelah kepala TK Harapan Herman Saputra membuat stekmen dana BOP yang bersumber dari APBN pusat berdasarkan jumlah siswa yang diterima tidak mencukupi. Untuk pemeliharaan sarana prasarana yang kondisinya tidak maksimal serta mengganti yang rusak.

Kata masyarakat, saat wartawan diminta ketemuan oleh mereka pihaknya mengaku baru tau ada dana bantuan untuk meringankan beban orang tua murid.

“Baru ini tau ada batuan (BOP)dari pemerintah untuk sekolah TK setelah baca berita Abang (link Japos Co),” terangnya.

Selain masyarakat berbeda tempat sejumlah  orang tua murid yang tidak bersedia namanya disebut dengan keterangan sama mengungkapkan bahwa mereka sudah dibebani biaya SPP sebesar Rp 65.000 setiap perbulannya.

Bukan itu saja, masih keterangan orang tua murid saat mendaftarkan anaknya juga dibebankan biaya pendaftaran sebesar Rp 720.000 setiap anak.

Menurut orang tua murid, sebesar Rp 720.000 sudah murah dengan mendapat 3pasang baju,1 buah tas dan alat tulis itu .”Enam puluh ribu sebulan , murahlah, Bajunya yang mahal ,tas, alat tulis dari sekolah,” jelasnya.

Ditempat lokasi TK Harapan hari ini,orang tua yang sedang menunggu anaknya pulang ketika disambangi wartawan, mengaku tidak pernah mengetahui ada dana bantuan biaya operasional penyelenggaraan (BOP) yang dikucurkan oleh pemerintah .Bahkan orang tua murid mengungkapkan  Anaknya mereka tidak ada pernah diberi asupan gizi, sebagaimana disebutkan dalam juknis BOP.

Sementara,Pengelola (Kepala) TK Harapan Herman Saputra ketika hendak dikonfirmasi kembali ,tiga hari berturut-turut disambangi ke lokasi aktivitas TK Harapan Desa Sumber Sari, salah satu guru TK berinisial IH menyampaikan kepala TK sedang tidak ada di tempat”Pak Herman (Kepala TK Harapan) mengajar di sp 3(Sekolah SDN 17 Tapung Hulu ,” jawab Guru TK Harapan, terakhir (27/7).

Demi informasi yang berimbang,Herman Saputra terkesan berupaya menghindari wartawan, meski nomor kontak pribadinya dihubungi beberapa kali dengan kondisi aktif,Herman terkesan langsung merijec nomor kontak wartawan hingga berita ini diterbitkan.

Sebelumnya diberitakan, arena permainan taman kanak-kanak rawan jatuh korban.Pasalnya, sejumlah arena permainan anak-anak yang berbahan besi di TK Harapan Desa Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu, tampak kondisinya menguning atau karatan terkesan tidak ada perawatan.

Mirisnya arena mainan jenis seluncuran pada pegangan tangan yang terbuat dari bahan besi tampak keropos berubah tajam runcing menganga rawan akan merobek bagian tubuh anak-anak TK. Sementra dua ayunan salah satunya tidak sempurna menggantung.(dh) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *