Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Wawako, Buya Marfendi Apresiasi Kegiatan Kearifan Lokal

×

Wawako, Buya Marfendi Apresiasi Kegiatan Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini

Views: 94

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Wakil walikota berikan apresiasi kegiatan kearifan lokal seperti kegiatan memancing belut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Saya jadi peserta memancing baluik untuk. mengenang waktu kecil dulu,” ujar Marfendi Maad, Wakil Walikota Bukittinggi, usai memancing belut di Sarasah Sonsang Festival (SSF), Rabu (26/4/2023).

Marfendi berhasil memancing beberapa ekor baluik sawah yang cukup besar. lepaslah kepuasaan dan ketawanya. Festival Sarasah Sonsang, Dari memancing belut hingga Pacu Rakit.

Sonsang jorong Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Jorong Sonsang dikelilingi barisan bukit dan hamparan sawah. Dipinggir bukit objek wisata berupa embung yang bernama Tirtasari dan Air Terjun 12 Tingkat.

Selama liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 digelar Sarasah Sonsang Festival (SSF) berbagai kegiatan, seperti memancing belut pacu rakit, trabas motor ke kebun, wisuda hafalan Alquran dan MTQ.

Menurut Akmal Yusmar, Penggagas SSF, untuk memeriahkan Idul Fitri menyelaraskan dengan masa liburan dan menghidupkan tradisi serta sangat peduli dengan lingkungan.

“Seperti kebiasaan orang Minangkabau pulang kampuang dari rantau dengan membawa keluarga , mereka lahir di rantau. Tidak mengenal tradisi yang pernah dilakukan bapaknya dahulu,” jelas Akmal.

Memancing belut di sawah, kalau bahasa Sonsangnya mangili baluik. Dulu masyarakat Sonsang memiliki tradisi ini. Biasanya dilakukan saat menanam padi sampai padi menghijau berumur satu bulan

Pacuu rakik (rakit) di Embung Tirtasari. Dahulu warga Sonsang mengunakan rakik untuk transportasi di embung itu. Rakik terbuat dari buluh dengan panjang empat meter sampai enam meter. Agar rakik melaju, dikayuh dengan kayu. Makin tinggi teknik mengayuh makin cepat lajunya.

“Rakik sudah tidak dikenal oleh generasi sekarang, ini kita hidupkan lagi, wisatawan yang ingin mengelilingi embung harus memakai rakik,” jelas Akmal,

“Kegiatan yang moderen juga digelar yaitu bagi para kelompok motor trail yang dikemas dalam trabas motor kaparak (kebun) Konsep kegiatan para pengendera motor trail menjajal rute rute orang kaparak di perbukitan bukit barisan.
Ide awal dari Event trabas bagaimana kita mencoba menghargai petani yang setiap waktu berjuang bercocok tanam memenuhi kebutuhan hidup, mereka dengan memanfaatkan transportasi motor yang sudah dimodifikasi untuk menunjang kelancaran mereka, mulai dari membawa bibit, membawa pupuk, hingga membawa hasil panen sampai di rumah mereka,” jelas Akmal.

Selain menghibur, lomba yang menempuh jarak 4 kilo meter dari Tirtasari menuju Sarasah objek wisata baru. Air Terjun 12 Tingkek (tingkat). Yang diberi nama Air Terjun Sarasah 12 Tingkat. Tidak ketinggalan religius untuk menyemarakkan suasana Idul Fitri pertandingan baca Al Quran atau
Musabaqoh Tilawatil Quran dan Wisuda Tahfiz hafal satu jus, dua jus, tiga jus dan empat jus Alquran. Untuk memotivasi anak anak membaca Al Qur’an.

Khusus anak anak yang diwisuda diarak pakai bendi keliling beberapa jorong.
Bupati Kabupaten Agam menyambut baik digelarnya Festival Sarasah Sonsang.

“Saya akan memasukkan Sarasah Sonsang Festival (SSF) sebagai agenda tahunan Pariwisata di Kabupaten Agam,” ujar Bupati Agam Andri Warman.

Untuk itu, tegas Andri Warman agar panitia harus profesional dan terus memperbaiki kekurangan serta mencari ide ide kreatif yang. bersumber dari kearifan lokal. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *