Views: 104
KETAPANG, JAPOS.CO – Terkait pemeriksaan Kontraktor dan Pejabat pada Proyek Pembangunan Puskesmas Pesaguan, Kabupaten Ketapang, Kalbar. Pihak Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat mengatakan kepada Japos.co bahwa kasus tersebut masih dalam tahap Pengumpulan Data.
Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar Dr Masyhudi, SH MH melalui Asisten Tindak Pidana Khusus Bambang Yunianto Eko Putro, SH. Saat dikonfirmasi Japos.co terkait pemeriksaan Kontraktor dan Pejabat Dinas Kesehatan Ketapang tersebut mengatakan bahwa, kasus ini masih dalam tahap pengumpulan data.
“Masih dalam tahap pengumpulan data” pungkas Bambang kepada Japos.co.
Seperti diberitakan Japos.co sebelumnya, bahwa dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Puskesmas Pesaguan Kecamatan Matan Hilir Selatan (DAK) Kabupaten Ketapang – Kalbar T.A 2021, yang dilaksanakan oleh CV. AL-FHATI senilai Rp 7,3 Milyar diduga keras terjadi penyimpangan dan dilaporkan ke Kejati Kalbar.
Selain bermasalah pada kualitas fisik bangunan gedung, proyek Pembangunan Pusksesmas Pesaguan Kabupaten Ketapang Tahun Aggaran 2021 (DAK) juga ditengarai terjadi Mal Administrasi. Dalam proses laporan Opname terakhir pekerjaan pada proyek ini diduga terjadi manipulasi progress, progress dinyatakan 80% saat kontrak berakhir, kemudian proyek tetap dilanjutkan pada tahun berikutnya (2022) tanpa Tender.
Tidak hanya dua masalah tersebut di atas, masalah lain yang sangat signifikan pada proyek ini adalah dugaan pengalihan pekerjaan. Pekerjaan proyek ini diduga tidak dilaksanakan oleh Perusahaan Penyedia yang berkontrak, melainkan dialihkan kepada pihak ketiga, diduga Perusahaan Penyedia yang berkontrak (CV. AL-FHATI.red)hanya terima Fee Proyek.
Diketahui, bahwa beberpa waktu lalu pihak Penyedia (CV. AL-FHATI) dan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ketapang H. Rustami, SKM,, M.Kes. telah dipanggil oleh pihak Penyidik Pidana Khusus Kejati Kalbar. Hingga berita ini terbit, Japos.co masih memonitor jalannya kasus ini. (HARDI)
