Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Kemegahan Penyelenggaraan Grand Final Mojang Jajaka Diwarnai dengan Kemarahan Bupati Ciamis

×

Kemegahan Penyelenggaraan Grand Final Mojang Jajaka Diwarnai dengan Kemarahan Bupati Ciamis

Sebarkan artikel ini

Views: 50

CIAMIS, JAPOS.CO – Grand final Mojang Jajaka (Moka) Kabupaten Ciamis resmi digelar. Acara grand final Moka tersebut sangat megah dan meriah dalam menampilkan berbagai persembahan Tari, musik serta kesenian lain yang dibawakan oleh para mojang dan jajaka perwakilan dari setiap kecamatan yang lolos hingga ke babak grand final ini maupun oleh para seniman dan musisi lokal asli Kabupaten Ciamis. Grand final Moka berhasil menyaring 15 mojang dan 15 jajaka terbaik dari kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya saat membuka acara grand final Moka Kabupaten Ciamis 2023 menyampaikan apresiasi kepada ketua yayasan dan ketua panitia yang telah berhasil menampilkan kemeriahan sampai sedemikian rupa menariknya. “Dari sekian banyak generasi muda dari Kabupaten Ciamis dipilih yang terbaik, tidak hanya bermodalkan cantik dan ganteng namun lebih dari itu harus memiliki kompetensi, pengetahuan yang betul- betul bisa diandalkan sebagai duta Kabupaten Ciamis untuk event-event baik domestik, regional, nasional bahkan internasional, sehingga saya titipkan kepada para dewan juri untuk memberikan penilaian yang selektif dan objektif di grand final ini,” ujar H. Herdiat.

Merasa Dipermalukan

Saat memberi sambutan di acara Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Ciamis yang digelar di Islamic Center Kabupaten Ciamis, Minggu (15/1) malam, Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya tampak kecewa. Pasanggiri Mojang Jajaka merupakan kegiatan untuk memilih duta pariwisata dari Kabupaten Ciamis guna mempromosikan, melestarikan, dan memajukan pariwisata dan budaya Ciamis.

Video kekecewaan Bupati Ciamis terlihat lewat video yang diunggah di akun TikTok Galuh Raya Channel yang sudah ditonton 74.700 kali hingga Selasa (17/1) malam pukul 19.45 WIB. Di video tersebut, Bupati Ciamis mengatakan, hadiah dalam even sebagus dan semegah Pasanggiri Mojang Jajaka hanya Rp 1 juta. Dia lantas menanyakan anggaran dari pemerintah kepada sekretaris daerah. “Pak Sekda tolong evaluasi lagi. Ada anggaran dari pemda, Pak Sekda? Berapa? Malu saya kalau sampai enggak ada respons (dari pemda),” ujar H. Herdiat.

Dia lantas menanyakan kepada panitia ihwal anggaran dari pemda untuk acara tersebut. “Ketua panitianya mana? Saya ingin ngecek saja. Sudah diterima dari pemda belum? Tidak,” kata H. Herdiat dalam video yang beredar tersebut. H. Herdiat kemudian mengatakan diundang datang ke acara itu hanya untuk mempermalukannya sebagai bupati. Terlebih, dia melihat hadiahnya hanya Rp 1 juta. “Juara hanya Rp 1 juta untuk even semegah ini,” katanya.

Meski demikian, H. Herdiat mengaku bangga kepada panitia acara. Meski tanpa dukungan pemda, acara dapat terlaksana dengan sangat meriah. “Hatur nuhun (terima kasih),” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia menjelaskan, penyelenggara Pasanggiri Mojang Jajaka tersebut adalah Yayasan Mojang Jajaka Kabupaten Ciamis. Adapun konsep hingga reward acara sepenuhnya dari pihak yayasan. “Bukan dinas (Parekraf) yang memberi hadiah sekian, bukan. Yayasan yang mengadakan,” jelas Budi kepada para awak media. Namun, Budi mengatakan, ke depan pihaknya akan mencoba membantu penyelenggara pasanggiri dalam hal acara hingga hadiah untuk pemenang.

Penjelasan Panitia Pasanggiri Mojang Jajaka Ketua Yayasan Mojang Jajaka Kabupaten Ciamis sekaligus penyelenggara Pasanggiri Mojang Jajaka, Rais Ikhsan menjelaskan, pihaknya yang menyelenggarakan acara tersebut. “Terkait hadiah konfirmasi ke kita sebagai penyelenggara,” katanya.

Rais menjelaskan, pihak yayasan dalam penyelenggaraan Pasanggiri Mojang Jajaka tidak pernah menjanjikan besaran hadiah kepada seluruh peserta. “Adapun yang berkembang kemarin itu mungkin karena lihat yang di tulisan dekat piala itu, senilai Rp 1 juta,” jelasnya.

Tulisan Rp 1 juta, sebenarnya bukan uang tunai. Melainkan voucer perawatan klinik kecantikan. Lebih lanjut, Rais mengatakan, pada dasarnya pihak Yayasan Mojang Jajaka mempunyai pemahaman bahwa mencari generasi muda yang orientasinya bukan kepada hadiah. Justru pihaknya ingin menguji kesiapan mental Mojang Jajaka terpilih. “Karena nanti ke depan peranan mereka bukan untuk money oriented,” tegas Rais.

Pada dasarnya, pihaknya merupakan sebuah yayasan, yang artinya berhubungan dengan hal yang bentuknya sosial. Oleh karena itu, Yayasan Mojang Jajaka terlebih dahulu menguji mentalitas peserta apakah mereka siap ikut pasanggiri sekalipun tidak mendapatkan hadiah. “Karena jujur yang mampu kita berikan ke mereka itu hanya ilmu, materi-materi, pengalaman, pengembangan mereka untuk tetap berkembang. Mengarahkan mereka untuk hal-hal yang positif dalam bidang sesuai kemampuan kita,” pungkasnya. (Tim)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *