Scroll untuk baca artikel
BANTENBeritaHEADLINEPandeglang

Bran Tulisan Pandeglang Kota Wisata, Terlihat Kumuh dan Tak Terawat, Anggaran Pemeliharaan Dipertanyakan

×

Bran Tulisan Pandeglang Kota Wisata, Terlihat Kumuh dan Tak Terawat, Anggaran Pemeliharaan Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini

Views: 227

PANDEGLANG,  JAPOS.CO – Branding tulisan Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang di jembatan dua Goyang Lidah, Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang terlihat kumuh dan tak terawat, lantaran tulisan simbol tersebut tertutup rumput liar dan banyak baliho yang menghalangi tulisan tersebut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Lembaga Independen Pemantau Pembangunan (LIPP) Banten Suherman mengatakan, mengkritik kinerja Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Untuk itu, ia mempertanyakan, anggaran untuk pemeliharaan lantaran tulisan yang menjadi branding Kota Wisata tidak terurus.

“Kalau seperti ini, bagaimana wisata Pandeglang mau maju, pemangku kebijakannya saja terkesan malas dan tidak giat dalam membangun wisata. Tulisan branding Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang saja tak terurus dan terkesan dibiarkan, anggaran pemeliharaannya dikemanakan,” kata Herman, Kamis 10 November 2022.

Soalnya, menurut dia, kalau objek wisata ingin maju, dimulai dari hal yang kecil dulu kemudian mengurus kepada hal yang besar. Tapi kalau melihat paktanya seperti itu, yang tidak punya kepedulian merawat sebuah branding, bagaimana wisatanya mau maju.

“Karena tujuan tulisan itu dibangun sebagai upaya untuk memperindah dan menarik wisatawan dalam memajukan objek wisata di Pandeglang. Tapi kalau tidak dirawat seperti itu, bagaimana wisatanya mau maju merawat branding nya saja tak mampu,” katanya.

Sementara itu, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang Entis Sumantri mengatakan, pihaknya merasa miris ketika melihat simbol Kota Wisata yang tidak terawat dan kumuh tersebut. Sebab, kata dia, wisatawan akan datang ketika penataan kotanya baik.

“Padahal jika dipelihara dan dirawat dengan baik, branding itu menjadi daya tarik wisatawan. Tapi kesannya pihak terkaitnya malas, buktinya sebuah branding saja tak terurus,” ujarnya.(Yan/Iman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *