Scroll untuk baca artikel
BeritaDKIHEADLINEJakarta Selatan

LSP Menbiska Nusantara Uji Kompetensi Jakpreneur Pendamping Kewirausahaan Sudin PPUKM

×

LSP Menbiska Nusantara Uji Kompetensi Jakpreneur Pendamping Kewirausahaan Sudin PPUKM

Sebarkan artikel ini

Views: 65

JAKARTA, JAPOS.CO – Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan (Menbiska) Nusantara Dr Rita Zahara SE MM secara resmi menutup Uji Kompetensi Jakpreneur
Pendamping Kewirausahaan Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Mikro (PPUKM) Kota Administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Timur, Sabtu (29/10/92) di Jakarta.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Disampaikan Rita Zahara SE MM sebanyak 115 peserta tersebut terdiri dari perpanjangan sertifikat yang sudah habis masa berlakunya 3 tahun dan 114 peserta baru 1 orang. Pada beberapa waktu lalu telah dilaksanakan Uji Kompetensi Kota Administrasi lainnya termasuk Pulau Seribu sehingga total keseluruhan wilayah DKI Jakarta sekitar 300 peserta.

Dalam perkembangan LSP Menbiska Nusantara sangat luar biasa, setiap Minggu rutin melaksanaan Uji Kompetensi dan sudah dijadwalkan sampai Maret tahun 2023. Seperti Oktober ini saja ada yang di luar jejaring (luring) dan dalam jejaring (daring). Besok pagi peserta baru 100 asesi dari dua Universitas ternama di Tangerang dan Purwekerto.

“Memang sekarang lebih banyak perpanjangan sertifikasi dibandingkan peserta baru berasal dari Lembaga Pemerintah, Perusahaan Swasta juga Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seluruh Indonesia diwajibkan mengikuti Uji Kompetensi yang relevan dengan 13 skema di LSP Menbiska Nusantara.” ungkapnya.

“Semuanya skema di LSP Menbiska Nusantara sudah masuk dalam tuntutan kebutuhan lembaga-lembaga tersebut bagaimana masyarakat Indonesia menciptakan peluang kerja dan tidak berpikir mencari pekerjaan. Namun yang paling menonjol adalah skema Pendamping Kewirausahaan dan Pelaksana Kewirausahaan, karena inilah yang paling berhubungan dengan peluang kerja itu. Dari beberapa alumni yang mengikuti Uji Kompetensi tersebut mengatakan sangat bermanfaat sekali pengetahuan yang didapat dari LSP Menbiska Nusantara untuk diterapkan di masyarakat.” lanjutnya.

Ditegaskan Rita Zahara, sekarang perkembangan teknologi begitu cepat dan dahsyat kami dari LSP Menbiska Nusantara bersama Tim Asesor dan Nara Sumber selalu melakukan inovasi dan kreasi materi dalam observasi, supaya asesi yang mengikuti Uji Kompetensi itu benar-benar mendapatkan keahlian dan ilmu yang nyata bukan hanya teori.” tegasnya.

Sejak LSP Menbiska Nusantara, peserta yang sudah mengikuti Uji Kompetensi di sudah mencapai 10.000 lebih, mulai dari Aceh sampai Papua.

Hadir dalam penutupan Uji Kompetensi Jakpreneur mendampingi Tim Asesor yang solid dan tetap semangat Dr Syahril Yoserizal SE MM, Syaiful Bahri Ritonga SE MM, Neli Marita SE MAk, Wakhyudin SE MM dan Sarifudin Saragih SAB MM.

Pada kesempatan yang sama Dr Syahril Yoserizal SE MM mengataka bahwa dalam menjalankan tugas secara garis besarnya pertama kami masing-masing selalu menerima surat tugas menguji dari Direktur LSP Menbiska Nusantara. Kedua mempersiapkan materi yang akan diujikan demikian juga sarana dan prasaranya. Kami siap berangkat menguji ke semua lembaga di mana saja sesuai dengan skema yang diambil. “Dalam era sekarang ini belum semua peserta mengikuti secara digital, nanti ke depan rencananya yang sebagian lagi secara bertahap akan mengarah ke sana.”katanya

Suka dukanya menjadi Asesor, kadang peserta tidak sama cara berpikirnya termasuk cara menerima ilmu karena latar belakang berbeda. Target asesor saat diuji harus sudah siap Siapik, Google Form dan Imoji. Ada yang cepat selesai mengerjakan soal dan ada yang lambat. Misalnya Siapik sudah selesai Imojinya belum demikian sebaliknya, sehingga uji lisannya terhambat sehingga kadang bisa sampai malam. Asesor harus sabar karena ini adalah pelayanan dan secara umum tidak ada masalah.

“Uji Kompetensi ini adalah jangka panjang dan terus berkesinambungan, agar kompensasi untuk kesejahteraan Asesor perlu ditinjau atau dipikirkan kembali oleh manajemen, mengingat sejak pandemi Covid-19 banyak perubahan yang terjadi sehingga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini agar loyalitas tetap terjaga.”pungkasnya. (Syaiful Ritonga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *