Views: 794
KALBAR, JAPOS.CO – Dikabarkan sakit dengan gejala “Stroke’, kondisi Kesehatan Bupati Ketapang Martin Rantan sudah berangsur membaik, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Ketapang Doni Andriawan, SSTP ME kepada Japos.co.
“Kondisi Bapak (Bupati Martin) saat ini sudah mulai membaik, kondisi kesehatannya sekitar 70% mulai pulih, bahkan beliau sudah mulai melakukan pertemuan dengan beberapa OPD di Kabupaten Ketapang,” ungkap Doni saat dikunjungi Japos.co Biro Ketapang dan Perwakilan Kalbar (12/09) di ruang kerjanya.
Satu bulan lebih pasca dikabarkan sakit, Bupati Ketapang Martin Rantan sempat ditangani oleh Letnan Jenderal (Purn) TNI Dr. dr. Terawan Agus Purwanto, Sp. Rad(K) atau yang akrab dengan sapaan Dokter Terawan. “Sempat sekitar 20 menit ditangani langsung oleh dr. Terawan di RSPAD,” imbuh Doni kepada Japos.co saat di ruang kerjanya.
Penyebab sakitnya Martin diduga karena kecapean. Hal tersebut disampaikan pula oleh Doni kepada Japos.co saat ditanya tentang penyebab sakitnya Martin. “Kami minta dukungan do’a dari rekan-rekan dan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang untuk kesembuhan Bapak (Martin),” harap Doni.
Menanggapi pemberitaan Japos.co dari Biro Ketapang sebelumnya, tentang kondisi jalan Tentemak Lingkar Kota Ketapang, Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, yang kondisinya rusak dan di beberapa titik berlubang serta bergelombang. Doni mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi tim teknis (DPUTR) Ketapang.
“Perihal pemberitaan Japos.co kemarin terkait kondisi jalan Tentemak, kami sudah menghubungi pihak teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, informasinya untuk ruas jalan itu (Tentemak) telah dianggarkan tahun ini juga pada anggaran perubahan,” pungkas Doni kepada Tim Japos.co (12/09).
Berdasarkan informasi yang diterima Japos.co sebelumnya, bahwa pada Tanggal 6 Agustus lalu, Bupati Ketapang Martin Rantan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit lantaran tiba-tiba kena serangan Gejala Stroke, kemudian pada sore harinya Martin dirujuk ke RS di Pontianak untuk mendapat perawatan lebih intensif. (Hardi)
