Views: 53
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Beberapa Pekan lalu pemerintah desa Karyabuana kecamatan Cigeulis telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa ( BLT DD) tahap 2 tahun anggaran 2022.
Masing – Masing Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) menerima Rp 900.000, yang dibagikan langsung oleh di kantor Desa Karyabuana.
Namun sangat di sayangkan penyaluran BLT DD dari Program Dana Desa tersebut diwarnai dengan praktik Pungutan Liar yang diduga dilakukan oleh Ketua RT.
Seperti yang terjadi di Kampung manggu, Salah satu KPM yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa sepulangya dari Kantor Desa, RT setempat datang dan meminta uang BLT tersebut sebesar Rp 200 ribu dengan alasan untuk orang Desa, bukan hanya itu dirinya juga dipaksa untuk memberikan Rp 500 ribu ke tetangganya yang tidak mendapatkan alhasil dia hanya menerima Rp 200 ribu saja.
“Ti desa abdi nyandak artos 900 diacandak ku abdi ka rompok, teu lila eta pak Rt ka rompok nyandak potongan ku Desa 150, anu 50 rebu pikeun pak Rt anu 500 dipiwarang dipasihkeun Kanu teu menang ku pak RT ( dari Desa sy ngambil uang 900 dibawa ke rumah ga lama Pak RT datang ke rumah ngambil potongan buat Desa 150 ribu yang 50 ribu buat Pak Rt, yang 500 ribu disuruh dikasihkan ke yang tidak dapat sama pak RT),” ujarnya.
Karena merasa diancam kalau tidak mau menuruti Perintah RT Namanya Akan dicoret dari penerima BLT DD yang akan datang, maka dengan terpaksa perintah RT dia dituruti.
Sementara itu Rohana Kepala Desa Karyabuana, saat dikonfirmasi mengenai Pungutan liar yang terjadi di Desanya mengaku tidak pernah memerintahkan, baik itu ke para perangkat Desa ataupun RT dan RW.
“Kalu pungutan liar itu tidak ada dan saya blum prnah Memerintah kan ke prangkat atau RT RW ” jawabnya, melalui Pesan singkat Whatsapp. (Yan)
