Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Revitalisasi Pipa PDAM Tirta Anom Kota Banjar Terkendala Refocusing Covid-19

×

Revitalisasi Pipa PDAM Tirta Anom Kota Banjar Terkendala Refocusing Covid-19

Sebarkan artikel ini

Views: 82

BANJAR, JAPOS.CO – Dalam rangka memperingati HUT ke-18, Perumdam Tirta Anom Kota Banjar menggelar acara seremonial sederhana yang dihadiri langsung Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih di Kantor Utama PDAM di Kawasan Parunglesang Kota Banjar, Jumat (24/6).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam kesempatan tersebut, diumumkan para pemenang lomba yang diselenggarakan manajemen Perumdam untuk memicu kinerja pegawainya. Khoirul Anwar dipilih sebagai pegawai teladan tahun ini dan dianugerahi penghargaan oleh Wali Kota Banjar, dan bagian teknik sebagai juara umum perlombaan yang diwakili Drs Taufiqurrochman selaku Kabag Teknik Perumdam Tirta Anom Kota Banjar.

Ditemui seusai acara, Wali Kota Banjar mengatakan bahwa PDAM sebagai perusahaan daerah yang menyediakan pemenuhan air bersih harus ditingkatkan pelayanan publiknya. “Ini harus kita pikirkan bagaimana sarana dan prasarana yang ada dapat dioptimalkan walau anggaran maupun SDMnya terbatas,” kata Hj. Ade kepada para awak media.

Wali Kota Banjar menyebutkan bahwa pekerjaan rumah bagi Perumdam Tirta Anom saat ini adalah untuk memberikan pelayanan prima dalam penyediaan air bersih sesuai target. “Sesuai target RPJMD bahwa sebesar 38 persen untuk layanan masyarakat terkait pemenuhan air bersih yang kini baru tercapai 24 persen. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, sebelum pandemi Covid-19 Pemkot Banjar telah menyiapkan rencana revitalisasi namun terkendala refocusing Covid-19. Sebelumnya di Bappeda sudah kami rencanakan karena revitalisasi pipa yang 17 KM sekitar 45 miliar sudah ada di perencanaan tapi karena Covid jadi terkendala refocusing. Ini akan menjadi progress ke depannya untuk memperbaiki pelayanan penyediaan air bersih ke masyarakat,” ujar Hj. Ade.

Walikota Banjar memberikan apresiasi atas kondisi perusahaan daerah tersebut. Menurutnya, sejak dibawah kepemimpinan E Fitrah Nurkamilah, ST, dalam 3 tahun ini, perusahaan tersebut akhirnya dinyatakan sehat dan memperoleh WTP selama 3 kali. “Kami ucapkan selamat ya, berdasarkan audit BPKP kini PDAM yang semula tidak sehat menjadi sehat dan bisa memperoleh WTP tiga kali,” ujar Hj. Ade.

Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah, ST dalam konferensi persnya mengatakan bahwa pihaknya berterimakasih atas kerjasama seluruh pegawai PDAM. “Kami sama-sama bekerja dengan tema bersama satu energi berinovasi dan berkolaborasi menuju tunjukan optimalisasi pelayanan,” katanya.

Menindaklanjuti optimalisasi pelayanan, pihaknya mengakui belum bisa maksimal sampai sejauh ini. Hal tersebut karena beberapa kendala teknis yang selama ini masih menunggu revitalisasi pipa yang sudah banyak mengalami korosi dan mengakibatkan kebocoran akibat usianya yang sudah tua. “Saya mohon maaf kepada pelanggan bila belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik, tapi jika memang ada keluhan yang langsung ke customer service, pasti langsung kami tindaklanjuti,” ujar E. Fitrah.

Selama ini, menurutnya, banyak keluhan yang tidak sampai di customer service dan hanya disampaikan di medsos sehingga pihaknya tidak bisa mengontrolnya. Adapun langkah yang dilakukan Perumdam Tirta Anom menanggapi kendala yang belum bisa direalisasikan Pemerintah Kota Banjar, pihaknya telah menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kota Banjar. “Kami sampaikan aspirasi kami terkait keluhan masyarakat karena kami ini punya operator dan pelaksana teknisnya ada di Cipta Karya. Kami hanya mengusulkan daerah mana saja yang pipanya harus diganti dan berharap bisa direalisasikan secepatnya karena kami hanya bisa mengatasi kendalanya jika ada barangnya,” ujar E. Fitrah.

Fitrah menyebutkan selama 3 tahun menjabat, pihaknya sudah berulangkali mengajukan revitalisasi pipa PDAM. Namun karena kendala pandemi sehingga tertunda. Kendati demikian, pihaknya berharap revitalisasi segera direalisasikan karena air bersih merupakan sebuah kebutuhan dasar yang langsung dirasakan oleh masyarakat. “Jadi, untuk sementara kami kerjakan sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan,” tandasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *