Views: 189
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Kantor Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi dikunjungi Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan ( PMK) dalam rangka monitoring dan evaluasi, Jum”at (13/5/2022).
Pada kesempatan Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Barat dan beberapa tim pusat maupun provinsi hadir pada acara monitoring dan evaluasi. Kepala Dinas P3APPKB Bukittinggi, diwakili Kabid KBKS, Putri Humaira, S.STP.
“Kegiatan merupakan monitoring dan evaluasi terkait kegiatan RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional Penurunan Stunting),” jelasnya.
Menurut Dinas P3APPKB sudah memiliki data Keluarga beresiko stunting berdasarkan data dari PK21 (Pendataan Keluarga tahun 2021). Kegiatan dimulai dari apel siaga bergerak TPK sampai Pembacaan Ikrar. Setelah data Keluarga Beresiko Stunting terkumpul.
Putri Humaira menambahkan setelah TIM TPK melakukan Survey kelapangan, maka kami kembali melaksanakan pendataan apakah benar Keluarga ini merupakan keluarga yang beresiko stunting, datanya terdiri dari data Catin, Ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki anak Balita.
“Untuk saat ini Kota Bukittinggi mempunyai data Stunting berupa data Kelurga yang beresiko stunting, adapun penyebab Stunting terjadi masalah Gizi, masalah Pola Asuh, Penyebab inilah yang kita sikapi sekarang,” ungkap Putri.
Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi, berharap agar kementerian PMK menambah anggaran untuk penanggulangan Stunting di Bukittinggi.
“Kita juga berharap dengan kedatangan Kementerian PMK dapat memotivasi Dinas P3APPKB dalam rangka menurunkan Prevelensi Stunting Kota Bukittinggi. Kalau data SSGE 2021, Bukitinggi berada pada angka 19% stunting sedangkan standar Nasional) berada di level 14% stunting pada tahun 2024,” pungkas Putri. (Yet).