Views: 173
KAJEN, JAPOS.CO – Revolusi industry 4.0 yang mulai merambah di Indonesia telah membawa perubahan besar di segala sector kehidupan, tak terkecuali di dunia bisnis. Pergeseran dari era konvensional ke digital, membuat dunia usaha baik koperasi, usaha kecil menengah, sekarang harus melalui pemasaran online. Untuk itu transformasi digital ini harus ditangkap juga oleh para pelaku usaha.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Pekalongan, Siti Masruroh.saat membuka secara resmi kegiatan pelatihan marketing online di Balai Latihan Kerja (BLK) Bojong, Selasa,(22/03/2022).
Masruroh berharap pelatihan marketing online ini nantinya bisa menambah kompetensi khususnya di bidang pemasaran online
Dijelaskan, marketing online memiliki kelebihan diantaranya jelas lebih banyak dan lebih luas jangkauannya serta biaya yang lebih terjangkau.
“Karena sekarang punya usaha tidak harus punya toko di pinggir jalan. Dengan berbagai marketplaces yang terkenal dan menguasai Indonesia, mau tidak mau sudah tidak bisa kita lepas. Semuanya luar biasa omsetnya lebih-lebih saat pandemi. Sejak pandemi mall/toko-toko sepi bahkan tutup, masyarakat sudah berselancar di marketplaces. Markertplaces sudah jadi swalayan/mall bagi para pengguna internet,” paparnya.
Masruroh juga berharap melalui pelatihan maketing online ini para peserta bisa memahami strategi pemasaran marketplaces . Apalagi di kabupaten Pekalongan sudah banyakdi temukan pengusaha muda yang bergelut di marketplaces.
“Manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya agar rintisan usaha yang sudah dimiliki bisa lebih berkembang dengan pemahaman penguasaan marketing online atau digital marketing. Dan saya juga berharap melalui narasumber yang nanti akan menyampaikan materi, akan lebih membuka mata para peserta dan juga memberikan banyak pilihan marketplaces di Indonesia,” harapnya.
Sementara itu Kepala Bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi Dinkop UKM dan Naker, Tri Haryanto, selaku ketua penyelenggara kegiatan pelatihan marketing online dalam laporannya menyampaikan waktu pelaksanaan pelatihan selama 10 hari dimulai hari ini 22 Maret 2022 sampai dengan 1 April 2022 dengan jumlah peserta 16 orang yang memiliki embrio usaha yang perlu dikembangkan produktifitasnya.
Tujuannya untuk memberikan bekal bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan, memperluas pasar usahanya melalui pemanfaatan system digital dan jaringan internet sehingga mampu menjangkau lebih banyak orang atau menjaring konsumen yang lebih potensial.
“Manfaat dari pelatihan ini nantinya diharapkan meningkatkan pemahaman tentang cara pemasaran secara online, dapat menjaring lebih banyak konsumen potensial serta dapat memperkenalkan produk dengan jangkauan yang lebih luas,” jelas Tri Haryanto.(sofi)