Views: 135
KALBAR, JAPOS.CO – Polemik sengketa lahan tambang Bauxite antara PT Putra Berlian Indah (PBI) dengan PT. Cita Mineral Investindo Tbk di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat bisa menjadi permasalahan serius untuk PT CMI.
Hampir 2000an Hektare lahan yang diklaim milik PT PBI, ditengarai telah digarap oleh PT CMI. Jika klaim PT PBI ternyata terbukti, maka PT Cita Mineral Investindo Tbk terindikasi telah melakukan kegiatan Operasi Produksi Pertambangan Bauxite diluar Koordinat perizinan PT CMI. Jika hal tersebut merupakan fakta, maka PT CMI bisa terseret ke permasalahan hukum.
Belum lama ini, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dr. Harrison, M.Kes melalui surat Nomor 540/0432/DPPESDM-E Tanggal 9 Februari 2022 mengundang beberapa pihak, termasuk pihak PT Cita Mineral Investindo Tbk dan pihak PT Putra Berlian Indah, terkait sengketa lahan kedua perusahaan tersebut.
Pertemuan berlangsung pada 15 Februari 2022 membahas tentang tumpang tindih wilayah izin usaha pertambangan dengan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemamfaatan Ruang (PKPKPR). Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalbar.
Pertemuan pada hari itu diwakili masing-masing pihak Perusahaan PT. PBI dan PT. CMI, hasil pertemuan dituangkan dalam sebuah Notulen Rapat yang ditanda tangani oleh Triadi Andrianto, S Hut MT. Namun menurut info yang diterima Japos.co, pertemuan saat itu tidak menghasilakan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Selain dari pihak Pemerintah Provinsi Kalbar dan kedua perusahaan tersebut, turut hadir pula dalam pertemuan itu dari pihak Dinas PTSP Kabupaten Ketapang. Hingga berita ini tayang, Japos.co tetap monitor perkembangan permasalahan lahan PT PBI dan PT CMI. (Hardi).
