Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Tantangan Dunia Usaha Dinamis dan Rawan Dijiplak Produk UMKM Kota Banjar Wajib Dipatenkan

×

Tantangan Dunia Usaha Dinamis dan Rawan Dijiplak Produk UMKM Kota Banjar Wajib Dipatenkan

Sebarkan artikel ini

Views: 63

BANJAR, JAPOS.CO – Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Banjar terus bermunculan. Bahkan, kian bertambah banyak dengan beragam inovasi dan kreativitasnya belakangan ini.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Di tengah perkembangan UMKM yang pesat itu, masih sedikit pelaku usaha yang mendaftarkan suatu produk UMKM secara resmi ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk dipatenkan.

“Untuk mengantisipasi agar tak ditiru/dijiplak pelaku usaha lain, sewajibnya suatu produk UMKM itu dipatenkan. Ini penting agar karya UMKM Kota Banjar memiliki daya saing dan tak dicuri pelaku bisnis luar negeri maupun dalam negeri nantinya,” ujar seorang penggerak UMKM dari Komunitas Cahaya 93, Abdul Malik Suparyaman, Minggu (20/2).

Selain permasalahan legal formal yang belum dipatenkan itu, dikatakan dia, terakhir masih banyak pelaku UMKM itu belum mampu membranding secara maksimal. Padahal ini penting supaya produk UMKM menarik konsumen dan laris manis.

“Konsumen akan tertarik, misal suatu produk makanan,  selain rasanya yang harus ngeunah, enak, juga harus sehat. Kemudian, bagi konsumen muslim, otomatis harus ada jaminan halal,” ujar Abdul Malik.

Bersamaan momen Hari Jadi ke-19 Kota Banjar yang bertemakan “Bangkit Bersinergi Sepenuh Hati”, Cahaya 93 berkomitmen untuk meningkatkan sinergitas dengan komunitas-komunitas bisnis yang berbasis alumni atau umum.

“Semoga Cahaya 93 makin bermanfaat bagi banyak orang dan tetap konsisten untuk selalu berkumpul, berilmu dan berbagi itu,” ujar  Abdul Malik seraya mengatakan Tim Cahaya 93 siap membantu marketing sampai luar negeri.

Ditambahkan pelaku usaha lain yang tergabung Cahaya 93, Dian Medyana, Dadang Sartika dan  Anton Herotin, di tengah pandemi Covid-19, pelaku usaha diharuskan melek teknologi dan piawai melakukan pemasaran melalui beragam media, termasuk medsos.

“Konsumen yang banyak diam di rumah dan pilih duduk manis, barang yang dipesan ingin datang dikirimkan. Ini peluang untuk memanjakan konsumen, di tengah persaingan usaha yang ketat selama ini ,” ucap Dadang.

Pada kesempatan itu, Dadang menjelaskan, Cahaya 93 singkatan dari Catatan Harian Baraya 93. Anggota dari Cahaya 93 ini,  terdiri dari Alumni SMAN 1 Banjar, SMA PGRI Banjar dan SMEA Banjar angkatan tahun 1993. Adapun tujuan dari Cahaya 93, sebagai wadah untuk berkumpul, berilmu dan berbagi pengalaman. Secara berkala Cahaya 93  mengadakan silaturahmi maupun sharing ilmu untuk menghadapi tantangan dunia usaha yang sangat dinamis dan kompleks.

Berlatar itu, Cahaya 93 merasa  ikut bertanggungjawab untuk meningkatnya ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dunia usaha.

“Kami, bertekad untuk membantu program pemerintah mencetak pengusaha-pengusaha tangguh dengan semangat berbagi yang tinggi,” ujar Dadang, seusai acara pameran UMKM di Banjar Convention Hall (BCH).

Adapun program kerja supaya memberikan manfaat kepada anggota dan masyarakat, dikatakan Dadang, saat ini disusun untuk dijalankan secara bertahap. Misal, membuat unit bisnis dan seminar masyarakat UMKM.

Lebih lanjut Dian mendorong potensi daerah yang ada di Kota Banjar,  di-branding agar menjadi ikon Kota Banjar yang mampu tembus pasar ekspor.

“Kami targetkan pasar ekspor,  seperti produk gula semut, sale sultan dan keripik singkong yang selama ini bahan bakunya melimpah. Terobosan ini sudah dikerjasamakan dengan Kementrian Perindag,” ucap Dian.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Banjar, H Asep Nugraha, mengapresiasi dan mendukung kemajuan UMKM di Kota Banjar. “Saatnya UMKM bangkit bersinergi untuk meraih kesuksesan bersama ,” tandasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *