Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Wabup Apresiasi Bank Indonesia dalam Pemberdayaan Pesantren di Kabupaten Ciamis

×

Wabup Apresiasi Bank Indonesia dalam Pemberdayaan Pesantren di Kabupaten Ciamis

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Darjana

Views: 72

CIAMIS, JAPOS.CO – Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Darjana dan Pimpinan Pondok Pesantren Banyulana, Darif Haidarirfan Hidayat memanen buah melon di lokasi Greenhouse Pesantren Banyulana, Kecamatan Baregbeg, Ciamis, Selasa (8/2), siang.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Melon yang di panen merupakan jenis inthanon yang berasal dari Belanda. Pembudidayaan melon yang dilakukan oleh pihak Pesantren Banyulana merupakan program bantuan dari Bank Indonesia untuk meningkatkan perekonomian pesantren dan masyarakat sekitarnya.

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra mengapresiasi pihak BI dan Pesantren Banyulana yang telah mampu memperdaya pesantren melalui pertanian. “Program pemberdayaan di bidang pertanian tersebut sejalan dengan visi Kabupaten Ciamis mantapnya kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua. Terima kasih kepada Bank Indonesia yang turut serta membangun kekuatan perekonomian di wilayah pesantren. Semoga pesantren lainnya di Kabupaten Ciamis yang memiliki potensi serupa bisa dibantu oleh pihak Bank Indonesia nantinya,” ujar Yana.

Wabup Ciamis menerangkan, Kabupaten Ciamis memiliki lima ratus lebih Pesantren dan apabila dioptimalkan sesuai potensi daerahnya akan berdampak baik terhadap perkembangan ekonomi. “Pemerintah Kabupaten Ciamis pun telah melakukan upaya pengembangan di bidang pertanian. Salah satunya melalui pengembangan padi organik yang diinisiasi oleh para santri. Apabila kita sentuh potensi pesantren-pesantren di Ciamis pastinya akan berdampak luar biasa terhadap perekonomian. Pemkab Ciamis akan terus mendukung upaya-upaya pesantren agar berdaya dan mandiri,” terang Yana.

Dalam pembangunan ekonomi Ciamis, Wabup Ciamis mengatakan, pesantren akan menjadi prioritas, terutama pesantren salafiyah. Karena menurutnya secara ekonomi pesantren salafiyah termasuk memprihatinkan. “Kajian Pemkab Ciamis kedepannya akan memprioritaskan pemberdayaan pesantren, terutama bagi pesantren salafiyah yang segi ekonominya berbeda dengan pondok modern,” kata Yana.

Wakil Bupati Ciamis ini pun menyampaikan terima kasihnya kepada pihak Bank Indonesia atas kepeduliannya dalam pemberdayaan pesantren di Ciamis. “Terimakasih pihak BI yang mensupport pesantren untuk berdaya. Semoga para santri Pesantren Banyulana bisa belajar lebih luas di bidang pertanian dan menjadi regenerasi petani muda yang saat ini semakin sedikit, ” ujar Yana.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada Pesantren Banyulana merupakan Intervensi program BI di bidang pertanian di wilayah pesantren. “Program tersebut bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi pesantren dan taraf hidup masyarakat sekitarnya. Bank Indonesia telah melaksanakan berbagai program bantuan untuk pesantren di tahun 2021. Pesantren Banyulana merupakan salah satu dari sembilan pesantren di Kabupaten Ciamis yang mendapatkan bantuan, ” jelasnya.

Selain program Green House di Pesantren Banyulana, Darjana menyebutkan program BI dalam pemberdayaan perekonomian pesantren dilakukan dalam bidang pengelolaan sampah dan pembuatan air minum. “Sementara untuk greenhouse di Ciamis telah dibangun di 4 lokasi salah satunya di Pesantren Banyulana. Alhamdulillah intervensi program BI di wilayah Priangan Timur berjalan dengan baik berkat sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis dan pondok pesantren,” terangnya.

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Banyulana, Darif memaparkan bahwa pesantrennya memiliki konsep bagaimana santri bisa bertahan melalui bidang pertanian. Pembiayaan santri pun digratiskan dan para santri selain dibekali ilmu agama juga ikut serta belajar di bidang pertanian.

Ia pun telah mensosialisasikan programnya yakni madrasah agriculture sebagai upaya pengembangan pertanian baik di wilayah pesantren maupun dilingkungan masyarakat. “Kedepan kita ingin di Pesantren Banyulana memiliki segala agro untuk membangun wisata edukasi dengan balutan religi. Selain untuk kebutuhan ekonomi juga untuk pembelajaran dan pendidikan hidup. Saya menyampaikan terima kasih atas bantuan dari pihak BI yang telah memberikan bantuan dalam pengembangan pertanian serta membantu proses pembangunan sampai penanaman, pemasaran buah melon yang ditanam langsung oleh para santri di lingkungan Pesantren Banyulana.. Semoga semangat membangun para santri bisa terus menggelora agar cita-cita membangun pesantren lebih baik terwujud, ” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *