Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Melalui Dinas Pertanian, Transformasi, Why Not?

×

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Melalui Dinas Pertanian, Transformasi, Why Not?

Sebarkan artikel ini

Views: 86

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Kabupaten Dharmasraya genap berusia 18 tahun. Banyak catatan emas sejarah baru telah diukir oleh pemerintah daerah Ranah Cati Nan Tigo sehingga bisa ” tegak sama tinggi, duduk sama rendah” dengan daerah lain khususnya sektor pertanian yang menjadi primadona utama masyarakatnya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Semangat “Bersama Rakyat Membangun Pertanian Modern” yang menjadi jargon Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE sejak tahun periode pertama bukan isapan jempol belaka. Dinamika kemajuan pertanian Dharmasraya berkembang sangat cepat dengan dukungan penyediaan sarana dan prasarana yang mumpuni. Tak berlebihan rasanya, jika kita bisa menyimpulkan bahwa pertanian modern sudah bisa kita lihat dengan mata kepala dan menjadi keseharian bagi petani Dharmasraya.

Masa Pandemi Covid-19 yang masih mendera, tidak menyiutkan semangat membangun pertanian Dharmasraya, disaat daerah lain mengurangi anggaran/dana kegiatan, tetapi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya justru menaikkan anggaran sektor pertanian sebagai program pemulihan ekonomi masyarakat yang notabene berprofesi sebagai petani.

Program Peremajaan Sawit Rakyat ( PSR) yang lebih dikenal dengan ‘Replanting Sawit” seluas 5.862 hektar yang ditabuh sejak tahun 2018  mulai menampakkan hasil. Diprediksi bulan April 2022  sebahagianya sudah bisa dipanen. Dengan bantuan dana cuma-cuma Rp. 30.000.000,-/hektar, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas yang optimal, apalagi saat ini harga jual komoditi tanaman tahunan tersebut cukup menggiurkan. Penerapan “Good Practice Agriculture” atau pengelolaan  yang profesional layaknya perusahaan sawit swasta, tentu dapat meningkatkan taraf hidup petani. Pengembangan sub sektor perkebunan sebagai penyumbang PDRB terbesar juga didukung dengan pembangunan Jalan Produksi, bantuan bibit unggul, alat panen dan pasca panen serta pendampingan lainnya

Dari sub sektor tanaman pangan melalui mekanisasi pertanian, penggunaan handtraktor, mini traktor, alat tanam ( transplanter), alat panen ( combine harvester) bukanlah hal baru bagi petani Dharmasraya. Transformasi pertanian dari konvensional yang banyak menggunakan alat manual dan tenaga manusia ke pertanian Modern yang mengedepankan mesin dan teknologi terbaru berlangsung begitu cepat. Jangan heran, hari ini dipanen dan langsung dimasukkan ke karung dengan menggunakan combine harvester, besok paginya mini traktor langsung beraksi. Vacum Dryer dengan kapasitas 6,4 ton dan 2 unit Ultraviolet (UV) Dryer juga telah tersedia untuk pengeringan dalam rangka menjaga mutu gabah pada saat panen musim hujan atau keperluan penyimpanan.

Pengembangan sayuran dan buah lokal di sub sektor hortikultura juga semakin gencar dilakukan. Selain komoditas duku, durian “Atut”, Salak Kurnia dan Jeruk Siguntur, ” Nanas Jumbo” dari nagari Kurnia Selatan dipajang di event APKASI EXPO 2020  lalu akan dijadikan sebagai salah satu inovasi pertanian dan prospeknya cukup menjanjikan. Menjamurnya kelembagaan Kelompok Wanita Tani (KWT), menjadi peluang untuk pengembangan dan pemanfaatan pekarangan dengan buah dan sayuran serta industri pangan olahan bagi kaum ibu- ibu rumah tangga.

Pada sub sektor peternakan, peningkatan populasi ternak dengan program andalan SIWAB ( Sapi Betina Wajib Bunting) melalui Inseminasi Buatan ( IB)  , Transfer Embryo (TE), dan Vaksinasi bukan hal yang baru bagi peternak Dharmasraya. Pelayanan medik veteriner, para medis, inseminator dan Layanan Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pasar Ternak Gunung Medan setiap hari Kamis turut memperkuat Dharmasraya sebagai sentra peternakan seperti pengembangan program integrasi sapi sawit .

Didukung oleh Penyuluh Pertanian di setiap nagari dan 11 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi bumbu tersendiri bagi pembangunan pertanian di Kabupaten Dharmasraya. Bagaimana tidak, masukan, saran , pendampingan dan motivasi juga sangat dibutuhkan oleh petani. Dukungan sarana dan prasarana yang cukup mumpuni tidak akan optimal bila tidak diiringi oleh kelembagaan petani yang tangguh dan kuat

“Mohon doa dan dukungan petani dan  semua pihak terkait untuk kemajuan pertanian Dharmasraya kedepan. Kita menyadari, walau masih ada kekurangan, namun kita juga tidak menutup mata bahwa diusia 18 tahun, pertanian Dharmasraya berkembang sangat pesat. Semoga hasil pembangunan sektor pertanian ini memberi manfaat dan dampak yang nyata bagi perekonomian masyarakat. Dirgahayu Dharmasraya,” tandas Darisman, S Si, MM selaku nakhoda Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya dengan semangat.(Pertan/ermanchaniago). 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *