Scroll untuk baca artikel
BeritaJAWAJawa Barat

Pendidikan Usia Dini Sangat Penting  

×

Pendidikan Usia Dini Sangat Penting  

Sebarkan artikel ini

Views: 71

CIAMIS, JAPOS.CO – Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya menghadiri acara peresmian arena bermain anak Puncak Asih (Pusih) yang berada di lingkungan Sirnarasa Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis, Sabtu (04/12).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, pelepasan balon dan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan pesantren Bustan Al Arifin oleh Bupati Ciamis dan Ketua Yayasan.

Dalam sambutannya, Bupati Ciamis menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak yayasan atas inisiatif membangun sarana pendidikan bagi anak usia dini.

“Dengan dibangun nya sarana pendidikan dan arena bermain tersebut secara tidak langsung membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Ciamis. Terimakasih atas pembangunannya, karena bagaimanapun kalau semua ditanggulangi Pemerintah satu hal yang tidak mungkin mengingat APBD yang terbatas,” kata H. Herdiat.

Bupati Ciamis menuturkan bahwa pendidikan usia dini sangat penting yakni untuk membangun pondasi anak dan mental anak sejak usia dini.

“Biar bagaimanapun kalau pondasinya tidak kuat, ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi nanti tidak akan bagus mentalnya, terutama dibidang keagamaan. Saya berharap dengan diadakannya sarana pendidikan di puncak asih ini akan tercipta satu generasi penerus yang Qur’ani dan berakhlak mulia, “ tutur H. Herdiat.

Sementara itu, Pembina Yayasan Rd. H. Arie Arifin Bratakusumah mengucapkan terimakasih atas kedatangan Bupati Ciamis dalam acara peresmian arena bermain dan peletakan batu pertama pembangunan pesantren di yayasannya tersebut.

Ia mengungkapkan latar belakang pembangunan pondok pesantren dan sarana pendidikan tersebut diantaranya karena jauhnya tempat pendidikan bagi anak-anak di sekitar wilayah tersebut.

“Dalam proses pembangunan pondok pesantren ini kami melakukan survey terlebih dahulu dan ternyata memang tidak ada sekolah dan yang adapun cukup jauh menempuh jarak 3 KM, sehingga kemudian membentuk yayasan. Masyarakat sekitar sangat mendukung dan antusias dengan adanya pembangunan sarana pendidikan ini,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *