Views: 203
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tamggal 01 Desember 2021 menjadi momentum Pemerintah Kota Bukittinggi dalam menyikapi persoalan HIV yang berkembangnya di tengah masyarakat.
Pemeriksaan 1000 orang pasien di Kota Bukittinggi pada tahun 2021, diperoleh hasil sebanyak 18 warga positif mengidap HIV.
Menurut catatan 1 orang warga ber-KTP Kota Bukittinggi dan 17 orang lainnya dari warga yang tergabung pada sejumlah komunitas.
Pemerintah Kota Bukittinggi mencermati sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang positif mengidap HIV sehingga perlu dilakukan berbagai pendekatan, dikarenakan persoalan HIV.
AIDS seperti fenomena gunung es. Pemerintah Kota Bukittinggi menginginkan organisasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) lebih pro aktif berperan melakukan antisipasi dan penanggulangan HIV AIDS.
Walikota Bukittinggi H.Erman Safar, menambah anggaran terhadap Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk bekerja secara optimal pada kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, jelasnya dihadapkan wartawan Rabu 01 Desember, di Pandopo Rumdis Belakang Balok.
Anggaran direalisasikan tahun 2022, Rp 300 juta dana APBD disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK),
Upayakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mendapatkan dana hibah baik dari pemerintah dan daerah serta leading sektor lainnya.
Dihadapan wartawan, Erman Safar menyebutkan persoalan HIV AIDS diakui sebagai bagian yang sangat sensitif bagi seseorang, namun apabila dibiarkan maka terjadi lonjakan kasus di masa depan.
Pendekatan yang lebih intens harus dilakukan dengan penderita HIV AIDS untuk dirangkul agar tetap optimis bertahan dari penyakit yang dideritanya.
Penyakit AIDS sampai saat ini belum dapat disembuhkan, karenakan belum ditemukan obatnya, sementara obat yang digunakan bagi penderita penyakit ini berfungsi untuk mengikat virus HIV supaya tidak berkembang pesat.
Kedepan tidak ada lagi penambahan kasus orang yang mengidap HIV AIDS, kita berkomitment dengan geliat program dan kegiatan yang dilakukan KPA secara masif.
“Persoalan HIV AIDS bukan semata tugas pemerintah melainkan kerja sama maka kita berkoordinasi dengan pemangku adat, alim ulama, cadiak pandai untuk memberikan edukasi dan literasi kepada anak kamanakannya,” tukas Erman
Ditambahkan, pihaknya mengandeng salah seorang musisi minang Kota Bukittinggi Ted Ramnez untuk bersinergi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bukittinggi, ide pemikiran penyanyi bergenre Reggae dapat ditindaklanjuti untuk antisipasi dan penanggulangan HIV AIDS. (Yet)