Views: 281
CIAMIS, JAPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, memberi penjelasan terkait motif batik pada seragam Porprov Jabar. Sebelumnya, salah seorang penggiat budaya, Ricky Andriawan Mardjanita mengaku sakit hati lantaran motif batik Cakra yang diciptakannya pada tahun 2016 tiba-tiba dipakai pada seragam Porprov Jabar kontingen Ciamis tanpa izin atau pemberitahuan terlebih dahulu.
Kepala Disbudpora Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan mengatakan, pihaknya tidak sengaja menggunakan desain motif batik milik Ricky. “Atas nama pribadi dan dinas saya meminta maaf dalam kasus ini. Kami tidak sengaja menggunakan desain Mang Iki (panggilan Ricky),” katanya, Selasa (25/10).
Menurut Erwan, pihaknya menggunakan motif batik milik Ricky atas dasar semangat mencintai Galuh dan ingin menularkan rasa bangga terhadap Kembang Cakra. “Semangat mencintai Galuh dan keinginan untuk menularkan rasa bangga dan hormat terhadap Kembang Cakra maka kami memilih desain tersebut untuk dijadikan lambang Galuh pada kontingen Ciamis,” ujarnya.
Sementara pada para awak media, Erwan mengaku sudah berkomunikasi dengan Ricky dan berencana bertemu. “Saya sudah komunikasi dengan A Iki (panggilan Ricky). Demi kebanggaan Galuh, saya siap bertemu,” katanya.
Erwan juga mengaku kaget saat dihubungi Ricky yang mempertanyakan motif batik Cakra yang dipakai di seragam Porprov kontingen Ciamis. “Kita tidak serta merta menggunakan motif batik tersebut. Tapi kita sudah sampaikan permintaan maaf kepada A Iki. Kita juga siap ketemu,” katanya.
Erwan menegaskan dirinya terbuka untuk berdialog langsung dalam rangka menyikapi kasus tersebut. “Saya sampaikan permohonan maaf kepada Mang Iki dan saya terbuka untuk berdialog langsung dengan Mang Iki untuk menyikapi kasus ini, semoga permintaan maaf saya dapat diterima oleh Mang Iki serta semua pihak yang merasa dirugikan dengan masalah ini,” tegas Erwan.
Klarifikasi dari pihak Kadisbudpora Kabupaten Ciamis menyikapi permasalahan pemakaian motif batik pada seragam Porprov yang dipersoalkan Ricky Andriawan Mardjadinata penggiat budaya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengaku terkejut saat motif batik buatannya tersemat dalam seragam Pekan Olahraga Provinsi kontingen Kabupaten Ciamis. “Konsep Design Motif Batik Cakra (Cakra Rahayu Kancana) saya buat pertama kali pada tahun 2016. Dan pembuatan grafisnya dibantu oleh jasa Roni Cahya Nugraha. Betapa kagetnya motif batik Cakra sekarang muncul pada seragam resmi Porprov Jabar yang digunakan oleh Pemkab Ciamis. Tanpa seijin dan sepengatahuan saya sebagai penggagasnya. Cik atuh bebeja heula dunungan!” tulis Ricky dikutip dari akun Facebook Ricky Andriawan Mardjadinata, Selasa (25/10).
Saat dikonfirmasi para awak media, Ricky mengaku menciptakan motif tersebut pada tahun 2016 silam. “Awalnya di dinas ada perlombaan batik, saya ikut tapi kemudian yang menang dan dicetak itu dari anak SMP Ciamis,” katanya, Selasa (25/10).
Ricky kemudian mengembangkan motif batik tersebut bersama sahabatnya Roni Cahya Nugraha. “Akhirnya dengan modal sendiri dicetak jadi batik dan iket. Saya jual sendiri, pakai modal sendiri,” katanya.
Ricky mengaku pernah sowan ke dinas-dinas untuk mengenalkan desain motif batik Cakra. Namun saat itu tidak ada respon. “Pernah juga mau bikin Buku Batik untuk mengenalkan berbagai macam motif batik Ciamis,” katanya.
Terkait motif batik ciptaannya yang dipakai tanpa izin di seragam Porprov, Ricky mengaku sakit hati lantaran tidak ada konfirmasi terlebih dahulu. “Katanya ada miss komunikasi, motif itu sudah nyebar, bahkan udah ada di dinas. Tapi ketika dicetak untuk keperluan Porprov, kenapa gak konfirmasi dulu?” katanya.
Ricky mengaku heran, event sebesar Porprov bisa menggunakan hasil karya orang lain tanpa konfirmasi. “Ini kan event profesional, masa sih gak crosscheck dulu, ini bikinan siapa, artinya apa, kan aneh, tahu-tahu pada dipakai tanpa tahu makna dari motif tersebut?” katanya.
Seragam Porprov Diproduksi Pengusaha Luar Ciamis
Selain itu Ricky juga menyesalkan Pemkab Ciamis menggunakan perusahaan dari luar Ciamis untuk produksi seragam Porprov, bukannya memanfaatkan pengusaha Ciamis. “Itu katanya untuk seragam, jaket, dan lainnya produksi sekitar 2.500, project sebesar itu kenapa gak memanfaatkan pengusaha lokal? Kenapa harus dari luar Ciamis?” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah motif batik Cakra buatannya sudah dipatenkan, Ricky mengaku memang belum mendaftarkan hak paten untuk motif batik Cakra. “Kenapa gak didaftarkan karena gak ada modalnya untuk dipatenkan,” katanya.
Ricky mengatakan, ia tidak mempermasalahkan lambang Cakra yang dipakai untuk Porprov, karena itu warisan karuhun dan sudah jadi milik bersama. “Tapi ini desain batik yang dibikinnya lewat komputer, lalu tiba-tiba diproduksi massal tanpa sepengetahuan saya. Yang saya sesalkan kenapa tidak ada komunikasi sama sekali,” tandasnya. (Mamay)