BeritaJawa Barat

Ketua PWI Kabupaten Bandung Dukung Program Maghrib Mengaji: Benteng Moral Anak di Era Digital

×

Ketua PWI Kabupaten Bandung Dukung Program Maghrib Mengaji: Benteng Moral Anak di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Murid sekolah melaksanakan maghrib mengaji

Views: 72

KABUPATEN BANDUNG, JAPOS.CO – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, Enung D Susana, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program Maghrib Mengaji yang digagas Pemerintah Kabupaten Bandung. Ia menilai program tersebut sebagai langkah konkret dalam membina karakter generasi muda melalui pendekatan keagamaan.

“Program Maghrib Mengaji ini merupakan bentuk perhatian pemerintah yang sangat berarti dalam membangun fondasi moral anak-anak sejak dini. Ini penting sekali di tengah derasnya arus informasi digital dan pergeseran nilai-nilai di masyarakat,” ujar Enung, Kamis (19/6/2025).

Menurutnya, kegiatan mengaji setelah waktu Maghrib mampu menjadi sarana penguatan mental dan spiritual yang efektif, sekaligus menjauhkan anak-anak dari aktivitas negatif seperti pergaulan bebas, tawuran, atau penyalahgunaan teknologi.

“Kalau anak-anak dibiasakan mengisi waktu Maghrib dengan mengaji, itu bisa menjadi kebiasaan positif yang terus terbawa sampai dewasa. Selain memperkuat akidah, mereka juga belajar kedisiplinan dan tata krama melalui bimbingan para guru ngaji,” kata Enung.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga keluarga. Menurutnya, program sebaik apa pun tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan lingkungan terdekat anak.

“Orang tua memegang peran penting. Mereka yang paling dekat dengan anak harus ikut mengarahkan dan membimbing. Jangan hanya mengandalkan sekolah atau pemerintah. Harus ada kolaborasi,” ucapnya.

Enung juga mengapresiasi langkah Bupati Bandung yang memberikan insentif kepada 17 ribu guru ngaji dengan total anggaran Rp109 miliar per tahun. Menurutnya, kebijakan ini menunjukkan keberpihakan pada pendidikan nonformal yang sering kali luput dari perhatian.

“Ini bukan hanya soal angka, tapi penghargaan terhadap peran guru ngaji dalam membentuk karakter generasi masa depan. Pemerintah Kabupaten Bandung sudah berada di jalur yang benar dalam hal ini,” ujarnya.

Sebagai Ketua PWI, Enung juga mengajak kalangan media untuk ikut mendorong program-program positif seperti Maghrib Mengaji melalui pemberitaan yang konstruktif dan tidak tendensius.

“Pers jangan hanya mencari sensasi. Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru memperkeruh dengan framing yang keliru. Kalau ada program baik, ya harus kita dukung dengan informasi yang jernih dan utuh,” tegasnya.

Ia berharap program Maghrib Mengaji terus dikembangkan dengan inovasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Bagi Enung, inisiatif seperti ini merupakan langkah strategis dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

“Kalau generasi mudanya kuat akhlak dan jiwanya, maka daerah ini akan maju dengan cara yang benar. Program seperti ini harus dipertahankan dan bahkan diperluas jangkauannya,” tutupnya..(Hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *