BeritaDKI

Eddy Soeparno Terdiam Dengarkan Peringatan Emil Salim soal Bahaya Ekonomi Karbon

×

Eddy Soeparno Terdiam Dengarkan Peringatan Emil Salim soal Bahaya Ekonomi Karbon

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno

Views: 240

JAKARTA, JAPOS.CO – Pimpinan MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menemui Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 1978 – 1983 Prof. Emil Salim.

Saat bertemu, Eddy Soeparno terlihat langsung menyalami dan menyampaikan bahwa sejak dulu dirinya mengidolakan Prof. Emil Salim.

“Prof. Emil Salim adalah idola saya sejak dulu dan saat ini bersyukur sekali bisa bertemu beliau. Ekonom yang juga pionir kebijakan lingkungan hidup di Indonesia, yang saat ini sudah menjadi “living legend”,” kata Eddy.

Eddy Soeparno juga menyampaikan kekaguman dan rasa hormatnya kepada Emil Salim karena di usia 95 tahun masih terus memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan hidup dan ekonomi.

“Kita bersyukur Prof. Emil Salim masih terus mengabdikan pikiran-pikiran terbaiknya untuk Indonesia. Seperti Presiden Prabowo sampaikan ketika bertemu beliau, bahwa Prof. Emil Salim adalah teladan bagi kita semua,” lanjutnya.

Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan bahwa kedatangannya menemui Emil Salim adalah untuk meminta masukan mengenai lingkungan hidup, transisi energi dan secara spesifik mengenai ekonomi karbon.

“Kami meminta saran, nasehat dan masukan dari beliau mengenai kebijakan di bidang lingkungan hidup dan bagaimana sektor ekonomi karbon bisa dikembangkan dan membawa manfaat bagi perekonomian sekaligus kualitas lingkungan hidup kita,” lanjutnya.

“Saya bersyukur karena Prof. Emil Salim mendukung penuh akselerasi perdagangan karbon menjadi pilar ekonomi nasional untuk menopang target pertumbuhan ekonomi 8 persen.”

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Emil Salim menyampaikan harapannya agar Eddy Soeparno terus memperluas kolaborasi dalam memanfaatkan potensi ekonomi karbon Indonesia.

“Ada potensi di depan mata yang harus dimanfaatkan segera. Ekonomi karbon bisa menjadi salah satu solusi masalah lingkungan hidup sekaligus menjadi potensi pendapatan untuk negara yang saat ini dibutuhkan Presiden Prabowo.”

“Sekarang sudah waktunya untuk doubling the effort untuk meningkatkan akselerasi ekonomi karbon dan perdagangan karbon untuk memberikan manfaat bagi meningkatnya penerimaan negara,” tutup Emil Salim.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *