Views: 83
KABUPATEN, JAPOS.CO – Sebanyak 150 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perwakilan desa, dan insan pers mengikuti Seminar Kehumasan yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung. Kegiatan ini digelar di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Selasa (20/5), dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung.
Mengusung tema “Strategi Kehumasan di Era Digital: Membangun Kepercayaan Publik dan Transparansi Informasi”, seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang diantaranya Ketua PWI Jawa Barat H. Hilman Hidayat, Pranata Humas Diskominfo, Kabupaten Bandung, Adhie Nur Indra, serta akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Enjang Muhaemin.
Ketua Panitia HPN 2025 PWI Kabupaten Bandung, Edi Kusnaedi, menjelaskan bahwa peserta berasal dari bagian kehumasan OPD, BUMD, hingga perwakilan desa melalui Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI). Ia berharap seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menghasilkan rekomendasi konkret untuk penguatan pelayanan informasi publik dan pembangunan komunikasi yang humanis.
“Seminar ini kami gelar sebagai bagian dari refleksi dan penguatan peran humas pemerintah dalam menghadapi tantangan komunikasi digital, serta membangun sinergi yang sehat dengan media massa,” ujarnya.
Ketua PWI Kabupaten Bandung, Enung D. Suzana, menggarisbawahi pentingnya pemahaman humas terhadap kode etik jurnalistik dan cara profesional menghadapi wartawan.
“Banyak wartawan yang datang ke lapangan ternyata tidak digaji oleh medianya, ini menjadi permasalahan tersendiri. Oleh karena itu, atas dasar kesepakatan dengan Diskominfo, seminar ini kami selenggarakan agar peserta memahami peran dan fungsi wartawan yang sebenarnya,” ujar Enung.
Ia juga menyinggung adanya fenomena “wartawan borongan”, yakni oknum wartawan yang kerap datang beramai-ramai tanpa kepentingan jurnalistik yang jelas. Hal ini, menurutnya, harus direspons dengan edukasi dan klarifikasi identitas wartawan.
Kegiatan seminar dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Kawaludin, yang hadir mewakili Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada PWI Kabupaten Bandung yang telah menginisiasi kegiatan strategis ini.
“Di tengah derasnya arus informasi digital, peran media dan humas sangat krusial. Media diharapkan tetap menjadi mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi yang mendukung pembangunan daerah,” ujar Kawaludin.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong terciptanya iklim informasi yang dinamis dan membangun sinergi menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara, Ketua PWI Jawa Barat H. Hilman Hidayat dalam paparannya, mengangkat materi bertajuk “Membangun Relasi Media yang Efektif”. Ia mengakui adanya keluhan dari kalangan pejabat publik tentang perilaku sebagian wartawan yang dinilai kurang profesional.
“Kalau merasa terganggu atau bahkan terancam oleh wartawan, laporkan saja. PWI punya data yang jelas soal keanggotaan wartawan. Jangan ragu untuk menanyakan identitas, kartu organisasi, dan kartu persnya,” tegas Hilman.
Didampingi moderator Didi Mainaki dari RRI, Hilman membuka ruang tanya-jawab interaktif yang membahas pengalaman peserta saat berhadapan dengan wartawan. Dalam sesi tersebut, muncul pengakuan jujur dari beberapa peserta yang merasa “terganggu” dengan kedatangan wartawan ke instansi mereka.
Namun, Hilman menegaskan pentingnya pemahaman dua arah, wartawan juga memiliki tugas mencari berita, sementara narasumber harus menyiapkan waktu dan ruang yang proporsional untuk konfirmasi informasi.
Seminar ini juga mendapat apresiasi dari kalangan pemerintahan desa. Salah satunya disampaikan Kepala Desa Arjasari yang juga Wakil Ketua I DPC APDESI Kabupaten Bandung, Rosiman atau akrab disapa Wa Eros.
“Seminar ini sangat bagus dan bermanfaat. Saya harap tidak hanya sekali ini saja. Banyak birokrat di tingkat bawah yang belum memahami hubungan antara media dan pemerintah. Ini sangat penting untuk dikuatkan,” katanya.
Wa Eros mengaku sudah menjalin hubungan baik dengan media sejak lama, bahkan ketika ia masih menjadi aktivis. “Yang penting itu silaturahmi dan komunikasi yang baik. Kalau sudah begitu, tidak akan ada hambatan dengan media manapun,” pungkasnya.
Seminar Kehumasan ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan HPN 2025 yang diselenggarakan PWI Kabupaten Bandung. Selain menjadi ruang diskusi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya komunikasi publik yang transparan, akuntabel, dan menjunjung tinggi etika jurnalistik di era digital..(Hen)