Views: 109
TANGERANG,JAPOS.CO – Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, menjadi sorotan warga setempat. Acara yang digelar sebagai bagian dari program nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, diduga telah disetting oleh Kepala Desa (Kades) setempat.
Kegiatan pembentukan koperasi tersebut berlangsung belum lama ini di balai desa. Namun, menurut salah satu warga bernama Marjuk, proses pembentukan koperasi tidak transparan dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat secara menyeluruh.
“Aneh, semuanya sudah diatur oleh kepala desa. Kami tidak diberi ruang untuk menyampaikan pendapat atau ikut serta secara aktif,” ujar Marjuk dalam sebuah video yang ia unggah di media sosial. Dalam video tersebut, ia juga menyampaikan langsung kekecewaannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Koperasi Merah Putih dibentuk di Desa Ranca Labuh sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Namun, proses pembentukannya menimbulkan polemik karena diduga tidak sesuai dengan prinsip partisipatif.
Kegiatan ini diprakarsai oleh pemerintah desa di bawah pimpinan Kades, dan merupakan bagian dari inisiatif nasional yang didukung Presiden Prabowo Subianto. Warga desa, termasuk Marjuk, merasa tidak dilibatkan dalam prosesnya.
Acara pembentukan berlangsung di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, pada awal Mei 2025.
Warga menilai bahwa pembentukan koperasi yang harusnya menjadi sarana pemberdayaan malah terasa elitis karena dinilai telah diatur sepihak oleh aparat desa.
Menurut kesaksian warga, tidak ada musyawarah terbuka yang melibatkan masyarakat luas. Struktur kepengurusan koperasi pun disebut-sebut sudah ditentukan sebelum pelaksanaan acara.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kepala Desa Ranca Labuh maupun instansi terkait.(Abd)