Views: 68
CIAMIS, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya literasi, khususnya di kalangan generasi muda. Dispusip menggelar Pemilihan Duta Baca Tingkat Kabupaten yang berlangsung di aula utama kantor Dispusip Ciamis, Senin (5/5).
Dengan mengusung tema “Muda, Berkarya, Literat dan Pionir di Era Digital”, kegiatan ini menjadi wujud nyata pemerintah daerah dalam menyiapkan generasi cerdas, kritis dan inovatif untuk menyongsong masa depan. Sebanyak 27 peserta berkompetisi untuk menjadi duta baca yang akan bertugas sebagai agen perubahan dan promotor literasi di masyarakat.
Kepala Dispusip Ciamis, H. Dadan Wiadi, ST.,MM.,MMG menegaskan bahwa perpustakaan saat ini bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi pusat aktivitas dan pengetahuan yang hidup dan dinamis. “Perpustakaan hadir demi martabat bangsa. Kita ingin menciptakan duta-duta baca yang bisa menjadi brand ambassador perpustakaan dan kearsipan di Ciamis,” tegasnya.
Dadan mengungkapkan pencapaian signifikan dalam peningkatan kunjungan masyarakat ke perpustakaan. Pada tahun 2024, tercatat 51.877 pengunjung, melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 18 ribu. Bahkan hingga April 2025, sudah hampir 20 ribu orang tercatat mengunjungi layanan perpustakaan.
Transformasi layanan pun terus dilakukan melalui pengembangan E-Perpus Ciamis dengan lebih dari 800 koleksi buku digital serta pengoperasian mobil dan motor perpustakaan keliling yang menjangkau wilayah terpencil.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda Literasi Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat, turut hadir dan memberikan motivasi kepada para peserta. “Literasi adalah kunci utama kemajuan bangsa. Duta baca harus menjadi role model yang mampu menumbuhkan budaya membaca di lingkungan masing-masing,” ujar Hj. Kania memberikan semangat.
Bunda Literasi Kabupaten Ciamis juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk optimalisasi ruang publik di desa-desa sebagai pojok baca masyarakat. “Kita bisa manfaatkan waktu tunggu saat kegiatan desa untuk membaca. Buku tidak ada gunanya jika tidak dibaca. Maka perlu upaya bersama agar warga terbiasa membaca,” tegas Hj. Kania.
Pemilihan Duta Baca ini, menurut panitia pelaksana Yeti, berlandaskan regulasi yang kuat, di antaranya UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Perda Provinsi Jawa Barat No. 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan.
Proses penilaian dilakukan oleh dewan juri yang berasal dari unsur widyaiswara dan paguyuban duta baca tingkat kabupaten dan provinsi, menjamin seleksi berlangsung objektif dan profesional.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Ciamis berharap bisa mencetak generasi muda yang tak hanya literat secara digital, tetapi juga berdaya saing tinggi dan mampu membawa perubahan positif untuk masa depan daerah dan bangsa. “Satu buku bisa mengubah hidup. Satu duta baca bisa menggerakkan ribuan hati untuk mencintai ilmu,” tandas Dadan. (Mamay)